Berita Nasional

Warga Subang Keluhkan Kesulitan Air Bersih ke Dedi Mulyadi saat Sidak Pabrik Air Kemasan

Warga Subang Keluhkan Kesulitan Air Bersih ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Saat Inspeksi Mendadak ke Pabrik Air Kemasan.

Editor: Dodi Hasanuddin
sndimg.com
WARGA KESULITAN AIR - Ilustrasi air bersih. Warga Subang, Jawa Barat mengeluhkan kesulitan air bersih ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat inspeksi mendadak ke pabrik air kemasan. 

WARTAKOTALIVE.COM, SUBANG – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar salah satu pabrik air kemasan di Kabupaten Subang mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. 

Keluhan tersebut disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pabrik beberapa waktu lalu.

Baca juga: Warga Pulau Kelapa Kepulauan Seribu Kesulitan Air Bersih untuk Mandi, Pramono: Saya Minta Ditangani

Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa ia menerima banyak laporan dari masyarakat terkait keterbatasan akses air bersih di sekitar area pabrik.

“Jangan sampai kejadian begini. Air yang dari sini diangkut dan dijual dengan harga mahal, orang di sekitar gunung enggak mandi karena tidak punya air bersih,” ujarnya.

Dedi menegaskan bahwa pentingnya keseimbangan antara aktivitas industri dan pemenuhan kebutuhan air masyarakat sekitar.

Baca juga: Ribuan Warga Kalideres Kesulitan Air Bersih, Baznas Distribusikan 6 Ribu Liter Air

Ia meminta perusahaan untuk memastikan bahwa kegiatan operasional tidak mengganggu ketersediaan air bagi warga.

Sementara itu, dalam dialog di lokasi, perwakilan warga menyampaikan bahwa belum ada program penyaluran air bersih yang secara langsung mereka rasakan.

Hal ini berbeda dengan pernyataan pihak perusahaan yang sebelumnya mengklaim telah menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) di bidang air bersih.

Di hadapan Gubernur, seorang ketua RW mengeluhkan kondisi kekeringan yang dialami sehari-hari dan tidak ada bantuan yang diberikan oleh Perusahaan.

“Enggak ada, Pak. Saya sebagai RW-nya, saya juga belum pernah minum dari pabrik air kemasan itu, enggak ada,” katanya.

Baca juga: Kesulitan Air Bersih Akibat Musim Kemarau, Warga Dusun Ciawitali Dapat Bantuan Pengeboran

Fenomena kekeringan serupa juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah lain yang menjadi lokasi pabrik air kemasan tersebut. 

Penelitian yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2021 menunjukkan adanya penurunan debit air irigasi hingga 76 persen di Desa Kepanjen, Klaten, Jawa Tengah, setelah pabrik beroperasi.

Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya biaya produksi pertanian hingga 62 persen.

Laporan kesulitan air juga datang dari warga di Cigombong, Kabupaten Bogor, serta Pasuruan, Jawa Timur. 

Baca juga: Kesulitan Air Bersih Pascagempa, Sudah Dua Hari Najib Berwudhu Pakai Air Parit yang Keruh

Mereka menyebutkan bahwa sumur-sumur mengering saat musim kemarau, sehingga harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved