Perang Iran vs Israel

Pangkalan Militer AS Diserang, PM Qatar Minta Iran Terima Gencatan Senjata dengan Israel

PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, minta Iran menyetujui proposal gencatan senjata dengan Israel yang diajukan Amerika Serikat.

Editor: Sigit Nugroho
Sumber: X/PM Qatar@MBA_AlThani_
PERMINTAAN PM QATAR - PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, minta Iran menyetujui proposal gencatan senjata dengan Israel yang diajukan Amerika Serikat. 

"Serangan terhadap Negara Qatar adalah tindakan yang tidak dapat diterima, terutama karena Negara Qatar telah melakukan upaya diplomatik yang besar untuk meredakan situasi," katanya.

Meski begitu, Sheikh Mohammed menegaskan bahwa respons Qatar akan bersifat diplomatik dan legal. 

Sedangkan, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa serangan rudal mereka tidak ditujukan kepada Qatar, melainkan hanya menargetkan fasilitas militer Amerika Serikat. 

Serangan tersebut, menurutnya, merupakan tindakan membela diri.

Beri Klarifikasi

Usai menyerang pangkalan militer AS di dekat Doha, Presiden Iran Masoud Pezeshkian berikan klarifikasi.

Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Iran tidak punya niat berkonfrontasi dengan Qatar.

Kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Tsani, Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap keterlibatan AS merudal lokasi nuklir Iran.

Baca juga: Tanggapi Serangan AS, Masoud Pezeshkian: Kami Bakal Buktikan ke Dunia Sebagai Negara Tak Terkalahkan

Dalam percakapan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Tsani, Masoud Pezeshkian menyatakan tujuannya menelepon Emir Qatar agar semua rakyat Qatar tenang .

"Saya menghubungi Anda sesegera mungkin untuk menyampaikan bahwa insiden kemarin hanyalah reaksi terhadap keterlibatan langsung dan terbuka Amerika Serikat dalam agresi rezim Zionis terhadap wilayah Iran dan tidak boleh ditafsirkan sebagai konfrontasi antara Republik Islam Iran dan tetangganya yang bersahabat dan bersaudara, Qatar," kata Masoud Pezeshkian seperti dilaporkan situs web resminya.

Selain itu, Masoud Pezeshkian memuji Sheikh Tamim atas semua upayanya untuk menghentikan perang dan atas dukungan, solidaritas, dan kerja sama dengan Iran.

Masoud Pezeshkian soroti upaya Iran untuk menyelesaikan masalah program nuklirnya.

"Anda tahu bahwa kami berunding untuk menyelesaikan masalah, tetapi kami diserang di tengah-tengah perundingan tersebut," ucap Masoud Pezeshkian.

Baca juga: Belum Tiba di Tanah Air, Proses Transit 18 WNI di Doha Qatar Terganggu

"Meskipun usulan untuk duduk di meja perundingan diajukan, tentu saja perundingan di bawah tekanan militer dan agresi terjadi untuk memaksakan tuntutan agresor. Oleh karena itu, kami tidak menerimanya sampai tanggapan yang tepat diberikan terhadap agresi yang dilakukan oleh rezim Zionis," jelas Masoud Pezeshkian.

"Saat ini, rezim Zionis dan para pendukungnya telah menyadari bahwa Iran bukanlah Gaza, Lebanon, atau Suriah yang dapat mereka ganggu dengan beberapa serangan untuk mencapai tujuan mereka," tutur Masoud Pezeshkian.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved