Perang Iran vs Israel

Iran dan Israel Gencatan Senjata, 870 Warga Palestina di Gaza Tewas Dibantai

Warga Palestina di Gaza tetap mendapat serangan dari Israel saat negara zionis itu sepakat lakukan gencatan senjata dengan Iran.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
Tangkapan layar Instagram @aljazeeraenglish
BEREBUT BANTUAN MAKANAN - Warga Palestina berebut datangi truk bantuan makanan, tetapi di waktu yang sama pembunuhan oleh tentara Israel terus terjadi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perang Iran dan Israel sudah berjalan selama 12 hari sejak 13 Juni 2025 berakhir pada gencatan senjata.

Gencatan senjata antara Iran dan Israel ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Selasa (24/6/2025).

Meski konflik nampak sudah mereda, namun Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan para pemimpin Iran mengklaim, jeda konflik terjadi sesuai dengan ketentuan mereka masing-masing.

Di tengah kondisi tersebut, warga Palestina di Gaza tetap mendapat serangan dari Israel.

Dikutip dari aljazeera.com menyebutkan bahwa berdasarkan data otoritas kesehatan setempat sebanyak 870 warga Palestina di Gaza tewas sejak Israel berkonflik dengan Iran.

Hal itu pun menimbulkan reaksi dari warga Palestina yang mempertanyakan nasib mereka kepada dunia.

Baca juga: Edan, Israel Bunuh 870 Warga Palestina di Gaza Selama Perang dengan Iran

Salah seorang warga Palestina bernama Khalil Mosbeh berkata kepada media bahwa dirinya setiap hari masih melihat banyak pembantaian di negaranya selama tiga tahun.

Namun, belum ada satu pun yang bisa menghentikan penjajahan di Palestina.

"Siapa pun yang berhasil menghentikan perang antara Iran dan Israel pasti mampu menghentikan perang yang sudah berlangsung hampir tiga tahun di Jalur Gaza," kata Khalil kepada aljazeera.com yang diunggah pada Rabu (25/6/2025).

"Pembantaian terjadi setiap hari, anak-anak dibunuh, orang tua dibunuh, infrastruktur dihancurkan, pendidikan dihancurkan, layanan kesehatan dihancurkan, segalanya yang kami miliki di Gaza dihancurkan," jelas Khalil.

Warga lain bernama Abu Sakman Al-Bureim meminta Qatar, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat secara khusus memberlakukan gencatan senjata di Gaza dan mengikutsertakan mereka dalam gencatan senjata ini, agar kejahatan dan tragedi ini bisa diakhiri.

Pasalnya, kondisi di Gaza tiap hari kian ironis.

Baca juga: Cerita Mencekam WNI Dievakuasi Keluar Iran di Tengah Rudal Israel

Pada hari Selasa (24/6/2025) setidaknya 51 orang tewas saat berusaha mendapatkan bantuan di Gaza.

Kondisi tersebut juga diungkap oleh salah seorang warga Palestina yang menjadi saksi mata di Nuseirat, Rabhi al-Qassas.

"Kami sekitar 50.000 orang. Pasukan Israel menipu kami agar masuk ke pusat distribusi makanan, lalu mereka menembaki secara acak," katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved