Iran vs Israel

Dunia Mengecam AS, Siang ini PBB Bahas Resolusi Putin dan Xi Jinping, Stop Perang Iran Vs Israel

Siang ini Dewan Keamanan PBB membahas resolusi damai yang diajukan Putin dan Xi Jinping. Keduanya tak sanggup lihat perang Iran vs Israel berlanjut.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
RESOLUSI DAMAI - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akhirnya bersatu mengajukan resolusi damai untuk menghentikan perang Iran vs Israel ke Dewan Keamanan (DK) PBB. Sesuai rencana resolusi itu dibahas Senin (23/6/2025) siang ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dua raksasa dunia akhirnya turun tangan melihat Amerika Serikat (AS) ikut menyerang Iran, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Seperti diketahui saat ini tengah terjang perang Iran vs Israel.

Kedua negara saling menghancurkan, hingga korban berjatuhan dan infrastruktur rusak.

Melihat hal itu, AS pun ikut campur dengan menghancurkan tiga instalasi nuklir Iran di Fordow, Natanz dan Isfahan.

Untuk meredam agar perang membesar dan tak terjadi perang dunia ketiga, seperti yang dikhawatirkan, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, secara resmi mengajukan resolusi bersama kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Baca juga: Ini Profil Letjen Dan Caine yang Dikagumi Trump, Komandan Serangan Instalasi Nuklir Iran

Resolusi itu menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat dalam konflik antara Iran, Amerika Serikat, dan Israel.

Laporan The Guardian, sidang darurat Dewan Keamanan akan digelar, Minggu (22/6/2025) malam waktu New York, AS, atau Senin (23/6/2025) siang WIB.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan membahas rancangan resolusi yang mengecam serangan militer AS terhadap situs nuklir Iran.

Resolusi itu juga menyerukan penghentian total semua aksi permusuhan.

China menyatakan AS merusak kredibilitasnya dan memperingatkan bahwa agresi militer dapat memperburuk ketegangan regional .

Baca juga: PBB Kecam Serangan Amerika Serikat ke Situs Nuklir Iran, Dianggap Buat Dunia Dalam Bahaya

Rusia mengecam operasi udara AS–Israel terhadap Fordow, Natanz, dan Isfahan sebagai pelanggaran hukum internasional dan provokasi berbahaya, dikutip dari Time.

Pakistan bergabung dalam dukungan resolusi dan menyebut konflik itu sebagai ancaman terhadap keamanan global.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa konflik ini bisa menciptakan spiraling konflik dengan dampak parah terhadap jalur pelayaran energi dan perdamaian global.

Kendati begitu, Amerika Serikat kemungkinan besar akan memveto resolusi tersebut.

Baca juga: Campur Tangan AS Bikin Khamenei Meradang, Iran Kembali Serang Israel dengan 20 Rudal 

AS tampaknya bakal berasalan kalau Israel memiliki hak membela diri dan menyasar fasilitas nuklir Iran yang dianggap melanggar kesepakatan internasional, Hindustan Times melaporkan.

Iran sendiri mengancam akan mengambil "semua opsi terbuka" jika serangan militer berlanjut .

Kondisi regional ini memicu kekhawatiran global—pasokan minyak dunia terancam.

Harga brent naik hampir 8 persen dalam seminggu dan banyak negara khawatir konflik bakal melebar menjadi krisis internasional.

PBB, negara-negara Eropa, dan Jepang menyerukan penyelesaian lewat diplomasi sebelum konflik berubah jadi perang luas yang sulit dikendalikan.

Terbaru, tiga orang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah ambulans di Iran tengah, menurut laporan sejumlah media Iran dan internasional, pada Minggu (22/6/2025) malam waktu setempat

Kantor berita ISNA melaporkan bahwa ambulans tersebut rusak parah akibat serangan pesawat tak berawak Israel.

Insiden terjadi di daerah Najafabad, provinsi Isfahan, saat ambulans sedang dalam perjalanan untuk memindahkan seorang pasien.

“Ambulans tersebut sedang dalam perjalanan untuk memindahkan seorang pasien ketika rusak parah akibat serangan pesawat nirawak,” ujar Hamidreza Mohammadi Fesharaki, gubernur wilayah tersebut, dikutip ISNA.

Menurut Fesharaki, seluruh penumpang ambulans – yaitu sopir, pasien, dan pendamping – tewas dalam insiden itu.

Ia menambahkan bahwa dampak dari serangan drone menyebabkan ambulans keluar jalur dan bertabrakan dengan kendaraan lain.

Media pemerintah Mehr News dan Middle East Eye juga mengonfirmasi laporan serangan terhadap ambulans ini.

Sementara itu, Al Jazeera dan Times of Israel turut memberitakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari operasi berkelanjutan Israel terhadap target-target di wilayah Iran.

Selain serangan terhadap ambulans, tiga anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas dalam serangan udara terpisah di Iran barat.

Serangan ini meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara Iran dan Israel, terutama setelah AS melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran beberapa hari sebelumnya.

Iran belum mengeluarkan tanggapan resmi atas serangan drone terhadap ambulans tersebut.

Baca juga: Trump Diprotes Kongres, Terancam Dimakzulkan Jadi Presiden Amerika usai Serang Nuklir Iran

Sejumlah pejabat menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.

FORDOW PASCA DIBOM AS - Pemandangan fasilitas nuklir Iran di Fordow pasca dibom Amerika Serikat berdasar citra satelit Maxar Technologies, Sabtu, 21 Juni 2025.
FORDOW PASCA DIBOM AS - Pemandangan fasilitas nuklir Iran di Fordow pasca dibom Amerika Serikat berdasar citra satelit Maxar Technologies, Sabtu, 21 Juni 2025. (Maxar Technologies/NDTV)


Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved