SPMB

Kebanyakan Orangtua Tanyakan Verifikasi Data di Posko SPMB SMAN 78 Jakarta

Orangtua siswa datang dengan berbagai kendala teknis, mulai dari pindah alamat, hingga belum mendapatkan verifikasi.

Warta Kota
SPMB BERMASALAH - Suasana posko pengaduan di SMAN 78 Jakarta pada Selasa (17/6/2025). Nampak posko pengaduan yang dibuka oleh Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat di SMAN 78 Jakarta itu, ramai oleh antrean orangtua. 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Ada sejumlah alasan yang mendasari para orangtua siswa datang ke posko pengaduan sistem pendaftaran murid baru (SPMB), di SMAN 78 Jakarta, mulai Senin (16/6/2025).

Menurut Kasubag Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Fakhrul Alam, para orangtua siswa datang dengan berbagai kendala teknis, mulai dari pindah alamat, hingga belum mendapatkan verifikasi.

"Misalnya kalau KK-nya (kartu keluarga) baru, berarti kita lihat KK lamanya. Jadi kami buatin surat keterangan bahwa ini KK-nya sebetulnya bukan baru tapi lama, cuma cetak ulang," kata Fakhrul kepada wartawan, Rabu (18/6/2025).

Dengan diberikan surat keterangan, Fakhrul menyebut jika hal ini bisa mempermudah proses pendaftaran siswa.

Baca juga: Sudin Pendidikan Jaksel Terima 105 Aduan di Posko Bantuan SPMB 2025 di SMAN 70

Selain itu, kendala lain yang terjadi adalah terkait verifikasi data. Menurutnya, banyak orangtua siswa yang tidak sabar mendapatkan notifikasi verifikasi, sehingga menganggap bahwa akunnya terkendala.

PERMASALAHAN SPMB - Kasubag Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Fakhrul Alam mengatakan banyak orangtua siswa datang menanyakan hal teknis seputar SPMB DKI Jakarta 2025.
PERMASALAHAN SPMB - Kasubag Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Fakhrul Alam mengatakan banyak orangtua siswa datang menanyakan hal teknis seputar SPMB DKI Jakarta 2025. (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

"Baru pra-pendaftaran hari ini, udah dilihat belum diverifikasi, langsung 'Pak, kok saya belum diverifikasi?', padahal belum proses verifikasi itu. Jadi kita kan 2-3 hari," jelas Fakhrul.

Lebih lanjut, Fakhrul mengungkap bahwa kendala lainnya adalah perpindahan siswa yang melebihi batas maksimal yakni 16 Juni 2024.

"(Misalnya), siswa dari Sukabumi (Kebon Jeruk) pindah ke Tanjung Duren, sama-sama Jakarta, cuma pindah alamat ke kelurahan, tapi karena dia ketika pindahnya sudah melampaui 16 Juni 2024, kan cut off-nya kan 16 Juni kan. Pasti KK setelah itu enggak kebaca," jelas Fakhrul.

"Makanya kami lihat KK sebelumnya tanggal berapa, bulan apa. Nah, itu kami kasih ke surat keterangan," lanjutnya.

Baca juga: Disdik DKI Jakarta Akui SPMB Bermasalah, Imbau Orangtua dan Peserta Didik Segera Lakukan Hal Ini

Fakhrul memastikan tidak ada kendala peserta yang tidak bisa tertangani olehnya.

Bahkan selama 3 hari ke belakang, pihaknya belum menemukan adanya kendala fatal terkait SPMB.

"Jadi kami melayani. Makanya saya tawarkan mau ngerjain sendiri, apa mau dibantu, diarahkan di sini. Rata-rata yang seperti ini kan sepuh-sepuh nih. Nah, minta dibantu aja di sini biar diarahkan," pungkasnya. (m40)

 

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved