SPMB

SPMB 2025 di Bandung Sekolah SMA Swasta Kekurangan Calon Siswa, Ada Apa?

Tidak seperti di Jakarta, sistem penerimaan murid baru atau SPMB 2025 sejumlah sekolah swasta di Bandung Jawa Barat malah kekurangan calon siswa.

istimewa
SPMB BANDUNG - SPMB 2025 di Kota Bandung Jawa Barat untuk sekolah swasta sampai kekurangan calon siswa. 

WARTAKOTALIVE.COM - Tidak seperti di Jakarta, sistem penerimaan murid baru atau SPMB 2025 sejumlah sekolah swasta di Bandung Jawa Barat malah kekurangan calon siswa. 

Bisa dikatakan Pelaksanaan SPBM 2025 Jawa Barat ini mungkin jadi hal terberat yang dialami sejumlah sekolah di Kota Bandung

Salah satunya dialami SMA Guna Dharma di Kota Bandung yang baru mendapat 15 siswa dalam pelaksanaan SPMB 2025.

Demikian yang disampaikan Kepala SMA Guna Dharma, Ade D Hendriana.

Tak sedikit calon siswa baru yang mencabut berkasnya setelah mendaftar di sekolahnya.

Padahal, SMA Guna Dharma telah membuka pendaftaran lebih awal dibanding sekolah negeri.

Baca juga: Sachrudin Kunjungi SMPN 1 Tangerang, Tinjau SPMB Sekaligus Nostalgia Masa Sekolah

"Tidak sedikit juga calon murid baru yang mencabut berkasnya setelah mendaftar di SMA Guna Dharma," kata Ade saat dihubungi TribunJabar.id, Rabu (2/7/2025).

Ia menuturkan, sekolahnya telah menyediakan 108 kursi bagi siswa baru yang akan dibagi menjadi tiga rombongan belajar atau rombel.

Ade mengaku, awalnya ada 20 lebih calon murid baru yang mendaftar sekolah yang berada di Ujungberung, Kota Bandung dini.

Namun, sejumlah calon siswa mencabut berkas untuk mencoba mengikuti SPMB tahap dua di sekolah negeri.

"Awalnya, kami menerima pendaftaran 28 siswa baru, kemudian ada tiga orang yang cabut berkas untuk mengikuti SPMB tahap dua, sehingga tersisa 25 orang," ujar Ade.

Kini, 10 siswa telah mencabut berkas dan hanya menyisakan 15 calon siswa baru.

Baca juga: Panik SPMB Online Sulit Diakses, Ratusan Orangtua Siswa Geruduk Disdik Kabupaten Bogor Hari Ini

Ia memprediksi, banyaknya siswa yang mencabut berkas ini merupakan imbas kebijakan Pemprov Jabar yang berencana menambah jumlah rombel dari 36 ke 50 siswa.

"Kondisi ini baru terjadi sekarang, karena di tahun-tahun sebelumnya aman, tidak kekurangan siswa baru, dan kuota rombel yang disediakan juga terpenuhi semua," kata Ade.

Ia menuturkan, apabila tak mendapatkan tambahan siswa baru, kegiatan belajar mengajar tetap harus berjalan seperti biasanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved