Ijazah Jokowi

Jadi Calon Tersangka, Rismon Sianipar Datangi Tempat KKN Jokowi, Ungkap Kejanggalan Dibantah Sekdes

Calon tersangka Rismon Sianipar Datangi Tempat KKN Jokowi, Hasilnya Ada Kejanggalan, Dibantah Sekdes

YouTube/ Forum Keadilan TV
RISMON CALON TERSANGKA - Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, yang dilaporkan Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) ke Polda Metro Jaya sehingga menjadi calon kuat tersangka kasus pencemaran nama baik dan fitnah, akibat menuding ijazah Jokowi palsu, masih terus menelusuri riwayat pendidikan Jokowi. Rismon Sianipar bahkan mendatangi lokasi dimana Jokowi disebut melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menemukan kejanggalan tapi dibantah Sekdes. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, yang dilaporkan Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) ke Polda Metro Jaya sehingga menjadi calon kuat tersangka kasus pencemaran nama baik dan fitnah, akibat menuding ijazah Jokowi palsu, masih terus menelusuri riwayat pendidikan Jokowi.

Rismon Sianipar bahkan mendatangi lokasi dimana Jokowi disebut melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Lokasi yang didatangi Rismom Sianipar adalah Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah.

Baca juga: Kapolri Tegaskan Pengusutan Kasus Ijazah Jokowi Libatkan Pengawas Eksternal

Rismon Sianipar mengatakan kunjungannya ke sana ialah untuk memverifikasi keseluruhan atau satu kesatuan proses akademik Jokowi di UGM, termasuk KKN.

"Bahwa ada ijazah, tentu ada skripsi, tentu ada KKN di UGM sampai sekarang ya," ucap Rismon kepada Tribunnews.com, Jumat (13/6/2025).

Menurut Rismon, jika salah satu proses akademik itu tidak terverifikasi, maka dipastikan cara mendapatkan ijazahnya pasti tidak benar.

Rismon menyebut, saat berkunjung ke Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah, dirinya tidak menemukan dokumentasi tertulis maupun foto mengenai kegiatan Jokowi saat melakukan KKN di sana.

"Terus apa yang kita dapatkan di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali bahwa tidak ada dokumen tertulis apa pun. Tidak ada dokumentasi foto, tidak ada apa pun. Hanya katanya, katanya," ujar Rismon.

Bahkan kata Rismon, kepala desa yang menjabat di sana saat Jokowi KKN disebut sudah meninggal dunia.

"Kepala Desa yang ada di situ pun katanya saat itu tidak menjabat, yang menjabat adalah ayahnya, ayahandanya yang sudah almarhum," ujar Rismon.

Karenanya ketika ditanyakan soal dokumentasi KKN Jokowi, kepala desa saat ini mengaku tidak tahu.

"Jadi ketika kita tanyakan dokumentasi tentang hal itu pun tidak tahu. Dan beliau pun Kepala Desa yang merupakan anak dari Kepala Desa sebelumnya itu tidak mengenal padahal usianya sebaya. Nah, ini yang sangat janggal," tuturnya.

Bahkan kata Rismon Desa Ketoyan yang disebut menjadi lokasi Jokowi KKN kemungkinan atau diduga baru terbentuk awal 2000-an.

Atas dasar itu, Rismon mempertanyakan kesimpulan Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri yang menyatakan Jokowi KKN di Kecamatan Wonosegoro dan ijazahnya asli.

"Jadi tidak basis fondasi dokumen apa pun," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved