Berita Tangerang

Benyamin Davnie Ungkap Perjuangannya Mengatasi Banjir di Tangsel

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyoroti tantangan banjir yang terus menghantui sejumlah kawasan.

TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
PENANGANAN BANJIR - Benyamin Davnie melakukan wawancara eksklusif bersama TribunTangerang.com di rumah dinas Wali Kota Tangsel, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Bicara soal penanganan banjir 

WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG -Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkait persoalan banjir yang belum sepenuhnya tuntas. 

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyoroti tantangan banjir yang terus menghantui sejumlah kawasan.

Kendati demikian, Benyamin mengatakan bahwa jumlah titik banjir telah berkurang secara signifikan. 

Wali kota dua periode itu mengungkapkan bahwa masalah banjir bukan hal baru di wilayahnya. Bahkan saat dirinya pertama kali menjabat sebagai wakil wali kota bersama Wali Kota sebelumnya, Airin Rachmi Diany.

Saat itu, Benyamin bersama Airin harus menghadapi lebih dari 100 titik banjir Tangerang yang tersebar di berbagai kecamatan.

“Awal saya menjadi wakil wali kota, itu ada 113 titik banjir loh. Itu mengepung Tangerang Selatan. Tapi kita terus bekerja, sekarang tinggal puluhan,” ujar Benyamin Davnie kepada TribunTangerang.com (Wartakotalive Network), Serpong, Tangsel, Kamis (12/6/2024).

Baca juga: Legislator DKI Prioritaskan Pembebasan Lahan Ciliwung Rp 182 miliar untuk Penanganan Banjir 

Benyamin mengatakan bahwa berbagai upaya dilakukan, mulai dari peninggian bibir sungai di beberapa titik, pembangunan long storage, revitalisasi drainase, pembangunan polder, hingga pengelolaan dan pemanfaatan situ dan embung.

“Kita bikin long storage kayak di Pondok Aren. Kita gali drainase, kita bersihkan. Polder-polder kita bangun. Bahkan bibir sungai ditinggikan, tergantung lokasi, ada yang sampai 1,5 meter,” kata Benyamin Davnie.

Namun, curah hujan ekstrem yang kini sering terjadi memperburuk keadaan.

Menurutnya, hujan yang turun di atas 100 milimeter sudah melebihi kapasitas normal. 

Hal inilah yang membuat beberapa titik tergenang, meskipun air cepat surut dalam hitungan jam.

“Yang pertama, curah hujannya sudah di atas 100 milimeter, tinggi sekali. Normalnya itu di bawah 50. Yang kedua, banyak lokasi yang surutnya cepat, tapi tetap saja disebut banjir,” kata Benyamin Davnie.

Pemerintah daerah juga telah menginvestasikan dana besar untuk pengendalian banjir. 

Lelaki yang akrab disapa Bang Ben itu mengklaim sejak periode pertama menjabat, dana hingga Rp100 miliar disebut telah digelontorkan untuk proyek-proyek penanganan banjir.

“Saya rasa sudah 100 miliar kali ya. Itu khusus untuk penanganan banjir di Tangerang Selatan. Tapi ya, banjir masih akan terjadi lagi. Apalagi genangan juga dianggap banjir,” katanya.

Baca juga: Atasi Banjir Pramono Tetapkan Pengadegan-Cawang-Cililitan Prioritas Normalisasi Ciliwung

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved