Viral Media Sosial

Sederhana, Ini Alasan Dedi Mulyadi Hapuskan PR Buat Siswa di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Mengungkapkan Alasan Menghapuskan PR Buat Siswa di Jawa Barat. Dirinya Menjabarkan Konsep PR baru vs PR lama

Editor: Dwi Rizki
Instagram @dedimulyadi71
VIRAL MEDIA SOSIAL - Kolase Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Di tengah kontroversi kebijakan penghapusan Pekerjaan Rumah (PR) konvensional bagi siswa di Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi mendalam. Melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71 pada Rabu (10/6/2025), Gubernur Jawa Barat itu menegaskan, kebijakan tersebut sangat tepat dan memiliki landasan filosofis yang kuat dalam membentuk peserta didik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Di tengah kontroversi kebijakan penghapusan Pekerjaan Rumah (PR) konvensional bagi siswa di Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi mendalam.

Melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71 pada Rabu (10/6/2025), Gubernur Jawa Barat itu menegaskan, kebijakan tersebut sangat tepat dan memiliki landasan filosofis yang kuat dalam membentuk peserta didik.

Dedi menjelaskan, penghapusan PR dimaksudkan untuk menghentikan pola lama.

Sebab, pekerjaan rumah yang dilakukan oleh siswa dalam praktiknya hanya semata menyadur jawaban dari buku.

Bukan menambah produktifitas para siswa.  

“Penghapusan PR itu dimaknai sebagai upaya menghentikan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah (untuk) dibawa ke rumah yang selalu pembelajaran itu ada jawabannya di buku-bukunya, kemudian dipindahkan menjadi daftar isian yang dilakukan pekerjaannya di rumah,” ungkap Dedi Mulyadi pada Rabu (10/6/2025). 

Apalagi lanjutnya, tujuan pemberian PR ini hanya untuk mengejar target 'guru'.

"Tentunya seluruh kegiatan ini untuk mencapai target 80 persen atau 100 persen, dari sistem pembelajaran bisa diselesaikan semuanya di sekolah," bebernya.

Lantas, apa penggantinya?

Dedi Mulyadi menekankan konsep 'pekerjaan rumah produktif'.

Anak-anak justru didorong untuk melakukan aktivitas bermakna di rumah yang terkait dengan peningkatan disiplin, produktivitas, dan harmoni dengan lingkungan.

Aktivitas ini pun dinilainya harus mendapatkan penilaian positif dari guru.

"Anak-anak Ketika di rumah itu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan produktif di rumah yang berhubungan dengan peningkatan disiplin, produktivitas dan bagaimana relaksasi dengan semesta," ungkap Dedi Mulyadi.

Contoh aktivitas produktif di rumah dijelaskannya dapat berupa banyak hal.

Misalnya membantu orangtuanya mencuci piring, mengepel, memasak, menyeterika pakaian ataupun membuat taman di rumah.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved