Berita Nasional

Pengamat Sebut Rumor Pergantian Kapolri Dihembuskan Karena Kejahatan Gerah dengan Jenderal Listyo

Pengamat Haidar Alwi Sebut Rumor Pergantian Kapolri Dihembuskan Karena Kejahatan Gerah dengan Jenderal Listyo

Istimewa
KEJAHATAN GERAH - Pengamat Haidar Alwi selaku pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) menyebut rumor pergantian Kapolri belakangan kni sengaja dihembuskan pihak pelaku kejahatan. Sebab mereka gerah dengan kepemimpinan Kapolri saat ini yang dijabat Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Dalam sepekan terakhir, rumor pergantian Kapolri kembali menjadi perbincangan publik.

Sekjen KKP Komjen Rudy Heriyanto dan Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko digadang-gadang bakal menjadi pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sebelumnya, rumor pergantian Kapolri juga sempat menyeruak saat peralihan tampuk kekuasaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Mutasi 67 Anggota Polisi, Berikut Daftar Lengkapnya

Namun perlahan menghilang seiring degan dipertahankannya Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, rumor pergantian Kapolri kali ini sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang resah dengan komitmen dan sepak terjang Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas kejahatan.

"Kejahatan yang selama ini berada di zona aman dan nyamannya, di zaman Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semuanya ditumpas tanpa pandang bulu. Inilah yang membuat kejahatan menjadi gerah dan resah sehingga menginginkan pergantian Kapolri," kata R Haidar Alwi, Selasa (3/6/2025).

Jika diamati, katanya, rumor pergantian Kapolri muncul sesaat setelah Polri merilis penangkapan terhadap lebih dari sepuluh ribu preman hanya dalam kurun waktu 25 hari.

Mulai dari preman jalanan, preman berseragam ormas hingga preman yang bersembunyi di balik rapihnya setelan dasi dan jas.

Baca juga: Budi Arie Disebut Dapat Komisi Judi Online, Kapolri Mau Periksa Ulang, Sekjen Projo Bereaksi

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas masyarakat merasa puas dengan kinerja Polri dalam memberantas premanisme.

Sebab, baru di zaman Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lah, kejahatan yang selama ini tak tersentuh diberantas bahkan yang terafiliasi dengan partai besar, ormas raksasa dan dekat dengan kekuasaan sekalipun.

"Kita ingat bagaimana salah satu pimpinan parpol besar berkali-kali ingin menemui Kapolri saat ada kadernya yang tersandung kasus hukum di KPK. Bagaimana KPK berani menggeledah rumah sejumlah pimpinan ormas besar yang selama ini tak tersentuh," katanya.

"Di KPK itu ada penyidik Polri. Betapa banyak anggota ormas yang dekat kekuasaan ditangkap oleh Polri karena aksi premanisme. Itu semua menandakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak bisa diintervensi, diintimidasi dan tidak kenal kompromi terhadap kejahatan," papar R Haidar Alwi.

Selain kejahatan itu sendiri, pihak-pihak yang mendukung rumor pergantian Kapolri disinyalir merupakan kelompok yang menaruh dendam terhadap Jokowi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kelompok tersebut selama ini menentang keputusan Presiden Prabowo yang tetap mempertahankan pejabat-pejabat warisan rezim Jokowi, tak terkecuali Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Motif lain di balik rumor pergantian Kapolri yakni sebagai media "cek ombak" untuk mengetahui respon publik terhadap kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved