Polemik Ijazah

Alasan Rismon Tak Sepenuhnya Percaya Penjelasan UGM: Ratusan Kampus Ditutup karena Jual Ijazah Palsu

Rismon diketahui memenuhi undangan klarifikasi pada pukul 10.20 WIB dan keluar dari Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya

Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/ Ramadhan LQ
DICECAR 97 PERTANYAAN - Ahli digital forensik, Rismon Hasiholan Sianipar, menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan ijazah palsu yang dituduhkan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi). Ia diperiksa selama 6 jam dengan 97 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya, Senin. 

Dia menjalani pemeriksaan lebih dari 6 jam.

Selama menjalani pemeriksaan, Rismon mendapatkan sejumlah pertanyaan dari penyidik Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Rismon tidak menjelaskan secara perinci setiap konteks pertanyaan yang diajukan oleh penyidik.

"(Pemeriksaan) Terkait akun X saya juga, akun X @sianiparrismon, dan akun diskusi saya dengan pak Roy Suryo di diskursus network," ujar Rismon.

"Berikut video saya di akun YouTube Balige Academy saat saya mengkaji, menganalisa lembar pengesahan dan skripsi Pak Joko Widodo, terkait dengan algoritma yang saya gunakan, metode-metode," ucap dia.

Sebelumnya, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

"Ini sebetulnya masalah ringan, urusan tuduhan ijazah palsu, tetapi perlu dibawa ke ranah hukum agar semuanya jelas dan gamblang," kata Jokowi di Polda Metro Jaya.

Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, mengatakan, sedikitnya ada lima orang yang telah dilaporkan ke polisi atas tuduhan ijazah palsu presiden ke-7 RI itu.

Lima orang yang disebutkan dalam laporan tuduhan ijazah palsu Jokowi adalah RS, ES, RS, T, dan K.

Rismon Sianipar Tolak Hasil Uji Forensik Skripsi Jokowi

Tak sebatas memverifikasi keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Bareskrim Polri menyampaikan telah melakukan uji forensik terhadap skripsi milik Jokowi.

Skripsi berjudul 'Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta' itu sebelumnya juga dipertanyakan keasliannya oleh para Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Dr Tifa, Roy Suryo dan Rismon Sianipar.

Dalam jumpa pers yang digelar Bareskrip Polri pada Kamis (22/5/2025), pihak kepolisian menyatakan skripsi Jokowi diketik dengan menggunakan mesin tik.

Hal tersebut diketahui berdasarkan uji forensik yang menyatakan apabila kertas diraba, tulisannya terasa tidak rata atau sedikit cekung, menandakan penggunaan metode cetak manual.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved