Berita Nasional

Rommy Bantah Jokowi Cawe-cawe Rayu Amran, Pengurus PPP: Tak Etis, Emang Barang Dagangan

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy membantah bahwa Jokowi cawe-cawe untuk merayu Amran Sulaiman mau menjadi Ketua Umum PPP.

Editor: Valentino Verry
tim media kementan
DIBIDIK PPP - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sedang dibidik PPP untuk menjadi ketua umum yang baru. Karena itu, PPP melobi Jokowi agar merayu Amran supaya mau. 

Mereka adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. 

Bahkan, Rommy menyebut pernah membujuk Anies untuk menjadi ketua umum PPP. 

KETUM BARU - Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy atau Rommy sedang berjibaku mencari ketum baru buat PPP.
KETUM BARU - Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy atau Rommy sedang berjibaku mencari ketum baru buat PPP. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Ia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan Joko Widodo (Jokowi) terkait nama Amran Sulaiman. 

Menurutnya, diskusinya tersebut tak terlepas dari Amran yang merupakan Mentan dalam pemerintahan Jokowi

Lewat kinerjanya sebagai Mentan di era Jokowi dan Prabowo Subianto saat ini, Amran dinilai menjadi salah satu sosok yang tepat untuk memimpin PPP

"Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," ujar Rommy

Kendati demikian, ia membantah bahwa Jokowi ikut intervensi dalam Muktamar PPP yang akan memilih ketua umum baru. 

Rommy menjelaskan, pendapat Jokowi merupakan bagian dari masukan agar partai berlambang Ka'bah itu bisa kembali lolos ke parlemen. 

"Apakah Pak Jokowi cawe-cawe soal nama Pak Amran? Sama sekali tidak," ujar Rommy.

Menurut Rommy, apa yang dilakukannya agar PPP bisa kembali ke DPR RI.

"Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan," ujarnya. 

"Effort untuk ke situ maha berat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," tegasnya.

"Karenanya dibutuhkan extraordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP," katanya. 

"Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya," tandas Rommy.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved