Berita Jakarta

Tarif Rp 1 Usai, Pramono Umumkan Tarif Transjakarta-MRT Kembali Normal

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan bahwa tarif layanan Transjakarta dan MRT Jakarta saat ini kembali normal, Senin (8/9/2025).

Wartakotalive/Yolanda Putri Dewanti
TARIF NORMAL - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan bahwa tarif layanan Transjakarta dan MRT Jakarta saat ini kembali normal, Senin (8/9/2025).(Foto: Yolanda Putri Dewanti) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan bahwa tarif layanan Transjakarta dan MRT Jakarta saat ini kembali normal, Senin (8/9/2025).

Sebelumnya, selama seminggu orang nomor satu di Jakarta itu menggratiskan atau menetapkan tarif Rp1 untuk layanan Transjakarta dan MRT usai kerusuhan imbas aksi unjuk rasa akhir Agustus lalu.

"Seperti apa yang saya sampaikan, tidak lebih dari tujuh hari, sudah normal kembali. Dan hari ini mohon maaf, tarifnya juga sudah normal kembali," ungkap Pramono di dalam peresmian Halte Senen Sentral yang kini diubah namanya menjadi Halte Jakarta pascaperbaikan.

Akibat penggratisan layanan angkutan umum yang dikelola badan usaha milik daerah (BUMD) DKI tersebut, Pemprov DKI harus menambah anggaran subsidi transportasi hingga belasan miliar rupiah.

"Kita harus memberikan subsidi transportasi karena gratis tadi kurang lebih Rp18 miliar sampai dengan seminggu ini," ungkap Pramono.

Baca juga: Pemprov Pajang Sisa Puing Kerusuhan Demo di Halte Jaga Jakarta, Pramono: Semoga tak Terulang lagi

Pemprov DKI Jakarta mencatat, sebanyak 22 halte Transjakarta, baik yang berada dalam koridor (BRT) maupun non-BRT terdampak.

Sebanyak 6 halte di antaranya dibakar oleh massa tak dikenal. Kemudian, 16 halte rusak dan tercoret-coret akibat aksi vandalisme.

Sementara itu, saat ini seluruh layanan Transjakarta telah beroperasi normal. Termasuk juga dengan halte-halte yang sempat dibakar dan dirusak kembali beroperasi sambil dilakukan perbaikan.

Pramono menjelaskan alasan Jaga Jakarta dipilih sebagai nama baru Halte Senen Sentral.

Pramono ingin Halte Jaga Jakarta menjadi pengingat kepada semua pihak untuk tidak lagi membiarkan fasilitas publik dirusak saat kerusuhan terjadi di Ibu Kota.

Gerakan ini awalnya dikampanyekan oleh jajaran Pemprov DKI dan badan usaha milik daerah (BUMD) setelah sejumlah fasilitas umum rusak dan dibakar oleh massa tak dikenal saat rentetan aksi unjuk rasa akhir bulan Agustus lalu.

Baca juga: Halte TransJakarta Senen yang Sempat Dibakar Massa Ditargetkan Kembali Beroperasi 8 September

"Perubahan ini tentunya dengan maksud agar kita semua menjaga Jakarta secara bersama-sama. Tidak mungkin menjaga Jakarta hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa keterlibatan peran serta masyarakat secara sepenuhnya," jelas Pramono.

Mas Pram sapaan karib Pramono mengungkap, halte Jaga Jakarta setiap harinya melayani sekitar 10 ribu penumpang. Dengan volume pelanggan Transjakarta yang cukup besar, Pramono memastikan fasilitas di halte ini bisa kembali digunakan.

"Kalau dilihat dari volumenya kan besar sekali. Seluruh fasilitas pendukung mulai dari tempat untuk salat, kemudian orang jualan, toilet, semuanya alhamdulillah sudah dipersiapkan secara baik," jelas dia.

22 Halte Tranjakarta Rusak

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved