Demo Ojol

Driver Ojol dari Bogor Bakal Serbu Jakarta, Ikut Demo Matikan Aplikasi, Ini Tuntutannya

Besok driver ojol akan demo besar-besaran. Mereka menuntut keadilan karena aplikator dianggap jahat.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Valentino Verry
warta kota/ronie
DEMO OJOL - Novian (42) pengemudi ojek online di Cibinong, Bogor. Novian mendukung aksi demo besar pengemudi ojek online di Jakarta pada Senin (19/5/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) akan menggeruduk Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa memerotes perlakuan tidak adil dari perusahaan penyedia aplikasi (aplikator).

Demonstrasi ini dipusatkan di tiga lokasi strategis di Jakarta yakni Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.

Baca juga: Besok Ojol Demo Besar-besaran, Offline Layanan Mulai Pukul 13.00, Ini 5 Tuntutannya

Rencana aksi unjuk rasa (unras) ini mendapat sambutan antusias dari para pengemudi ojol di Kabupaten Bogor.

Novian (42), pengemudi ojol asal Cibinong, mengaku siap berangkat ke Jakarta untuk ikut dalam aksi unras ini.

"Besok rencananya mau ikut demo. Kami ingin ada perbaikan kesejahteraan," kata Novian di Cibinong, Senin (19/5/2025).

Pria yang menggunakan aplikasi pengantaran makanan dan paket online ini mengaku tidak puas dengan sistem tarif yang berlaku saat ini.

"Kami ingin menuntut agar sistem tarif rendah yang berlaku saat dihapus. Saat ini masih ada tarif Rp 6.000 untuk pengantaran jarak dekat," tuturnya.

Baca juga: Jutaan Driver Ojol Tolak Merger Grab dan Gojek, Minta Presiden Prabowo Turun Tangan

Selain itu Novian juga meminta agar potongan untuk aplikasi juga dikurangi.

"Saat ini potongan aplikator bisa mencapai 30 persen. Padahal, aturannya hanya 15 persen," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Agun (37), pengemudi ojek online asal Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Dia mengaku tidak ikut dalam aksi unjuk rasa di Jakarta besok karena ada urusan keluarga.

Meskipun demikian, dia akan mematikan aplikasi selama sehari penuh untuk mendukung aksi dari para rekan sesama pengemudi ojol.

"Besok saya tidak ikut demo. Kebetulan ada kesibukan. Tetapi saya tidak akan aktifkan aplikasi sebagai tanda solidaritas," beber Agun.

Menurutnya, para pengemudi ojol makin susah mendapatkan penghasilan karena potongan bagi aplikator terlalu besar.

"Kami minta agar potongan aplikator tidak lebih dari 15 persen sesuai peraturan. Saat ini potongan aplikator bisa lebih dari 30 persen," ungkap Agun.

Tak hanya itu, tarif murah yang dipatok aplikator membuat mereka susah mendapatkan penghasilan yang layak.

"Saat ini masih ada program Argo Goceng (Aceng) atau Rp 5.000 untuk mengantar makanan. Kami minta itu dihapus karena sangat membebani driver," tandas Agun.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved