Berita Banten
Meski Ekonomi Banten Tumbuh, Inflasi hingga Gelombang PHK Masih Jadi Ancaman
Subandi Musbah menekankan pentingnya tindakan cepat dan tepat dari pemerintah provinsi untuk menciptakan iklim investasi
WARTAKOTALIVE.COM- Gubernur Banten, Andra Soni diingatkan mengenai angka inflasi di Banten sebesar 1,59 persen pada April 2029
Dia pun diminta untuk tidak berpuas diri atas pencapaian pertumbuhan ekonomi provinsi Banten yang mencapai 5,19 persen (YoY) pada triwulan I 2025.
Pasalnya, Banten pernah tercatat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi di Pulau Jawa, dengan skor inflasi mencapai 2,02 pada Maret 2025.
Direktur Eksekutif Visi Nusantara, Subandi Musbah, menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di Banten perlu direspons secara positif dengan segera menerapkan langkah-langkah fundamental serta perbaikan di lingkungan pemerintahan provinsi.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang ada masih dibayangi oleh tingginya angka inflasi.
“Pertumbuhan ekonomi di Banten terjadi berkat dukungan investasi di sektor swasta, khususnya di bidang industri kimia dasar dan baja. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Andra Soni. Jangan berpuas diri dan terlena; Andra perlu segera melakukan akselerasi dalam merespons pertumbuhan ekonomi Banten di tengah tingginya angka inflasi dan ketidakpastian kondisi ekonomi global,” ucapnya pada Jumat, 16 Mei 2025.
Seharusnya, lanjut dia, Andra Soni tidak kesulitan dalam melakukan pemetaan untuk membangun pertumbuhan ekonomi di Banten sekaligus menekan angka inflasi, karena yang dibutuhkan hanyalah kepiawaian dalam mengorkestrasi para bawahannya.
Namun, hingga saat ini, pemerintah provinsi Banten masih menghadapi persoalan kekosongan jabatan Sekretaris Daerah dan 14 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Padahal, sudah memasuki tiga bulan kepemimpinan Andra Soni - Achmad Dimiyati Natakusumah, kekosongan jabatan Sekda dan 14 Kepala OPD masih terjadi. Ini adalah hal dasar yang seharusnya menjadi skala prioritas untuk diselesaikan. Bagaimana dapat meletakkan hal-hal yang fundamental dalam mengeksekusi kebijakan jika masih ada kekosongan pada jabatan strategis? Kalaupun saat ini diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt), tetap saja tidak banyak membantu, karena mereka memiliki kewenangan yang terbatas,” cetusnya.
Oleh karena itu, dirinya menilai pertumbuhan ekonomi di Banten masih sangat rentan.
Sampai saat ini, pemerintah provinsi Banten belum mengambil langkah-langkah fundamental untuk melindungi keberlangsungan dan keberlanjutan kegiatan industri lainnya, terutama industri tekstil, yang merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di Banten.
Padahal, Banten telah ditetapkan sebagai salah satu Wilayah Pengembangan Industri (WPI) dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 - 2035, yang bertujuan untuk mendorong capaian visi pembangunan industri nasional, yaitu ‘Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh pada Tahun 2035’.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia dan lemahnya daya beli masyarakat, tentu akan berdampak pada daya tahan industri. Hal ini dapat menyebabkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi Andra Soni sebagai Gubernur Banten untuk segera meminimalisir risiko terjadinya turbulensi ekonomi di Banten. Andra harus turun tangan segera, jangan berpangku tangan,” cetusnya.
Upaya memanfaatkan realisasi belanja daerah untuk mengendalikan inflasi juga tidak dapat berjalan maksimal.
Subandi Musbah Ingatkan Jangan Ada Nuansa Politis dalam Pemilihan Sekda di Banten |
![]() |
---|
DPRD Banten Usulkan Tiga Nama, Dedi Kurnia Syah Sarankan Andra Soni Cari Sekda dari Luar |
![]() |
---|
Ikuti Jejak Dedi Mulyadi, Gubernur Banten Andra Soni Putihkan Pajak Kendaraan yang Menunggak |
![]() |
---|
Siswa 34 SD di Cikande, Banten Dapat Pelatihan Daur Ulang Limbah Kertas Jadi Kerajinan Kertas |
![]() |
---|
Dukung Program Prabowo, Kemenkumham Banten Beri Makan Siang Gratis Tiap Hari, Ini Sasarannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.