Indonesia Jadi Tempat Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates, Berikut Syarat untuk Calon Relawan

Bill Gates menjadikan Indonesia bersama beberapa negara Afrika jadi tempat uji klinis kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan.

|
Editor: Sigit Nugroho
Tangkapan video youtube sekretariat presiden
UJI KLINIS VAKSIN - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di pertemuan resmi dengan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (7/5/2025). Indonesia bersama empat negara lain menjadi tempat uji klinis fase 3 vaksin bernama vaksin M72 oleh Yayasan Bill Gates. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bill Gates menjadikan Indonesia bersama beberapa negara Afrika jadi tempat uji klinis kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan.

Indonesia bersama empat negara lain menjadi tempat uji klinis fase 3 vaksin bernama vaksin M72 oleh Yayasan Bill Gates.

Pelaksanaan uji klinis vaksin TBC itu ditanggapi pro dan kontra oleh masyarakat.

Baca juga: Founder Drone Emprit Sebut Tren Positif Vaksin TBC di Media Mainstream, Tapi Negatif di Medsos

Uji klinis merupakan bentuk penelitian atau riset untuk menilai modalitas baru (bisa obat, vaksin, alat diagnosis dan lain-lain) serta mengevaluasi efeknya pada kesehatan manusia.

Syarat Jadi Relawan Uji Coba Vaksin

Untuk mengikuti uji klinis vaksin, partisipan harus bersifat sukarela dan mendapat penjelasan yang rinci sebelum mau bergabung sebagai sampel dalam suatu uji klinik.

"Jadi jelas tidak ada paksaan dan jelas harus dengan penuh transparansi," kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama ini ditulis di Jakarta, Minggu (11/5/2025).

Dalam prosesnya, uji klinik didesain dengan sangat seksama, dianalisa secara mendalam, dan harus disetujui oleh aparat berwenang sebelum dimulai, termasuk komite etika penelitian.

Baca juga: Menkes Budi Gunawan Beberkan Alasan Pemerintah Tertarik Uji Coba Vaksin TBC yang Digagas Bill Gates

Fase Uji Klinis Vaksin TBC
 
Pertama dilakukan pengujian pada hanya sedikit orang saja, untuk menilai dosis yang aman dan mengidentifikasi efek samping.

"Hal ini dapat didahului dengan pra uji klinik sebelumnya pada binatang, sesudah penelitian laboratorium," ujar Tjandra.

Sesudah hasil fase satu cukup baik dan terbukti aman maka dilanjutkan dengan fase dua yang dilakukan pada jumlah kasus yang lebih banyak, untuk memonitor efek samping dan mulai menilai efektifitas hasilnya.

Selanjutnya dilakukan fase ke tiga, seperti yang dilakukan di Indonesia untuk vaksin tuberkulosis sekarang ini.

Pada fase ini penelitian uji klinik dilakukan pada lebih banyak lagi orang di berbagai negara dan mungkin juga berbagai benua.

"Hasil uji klinik fase tiga ini, kalau memang berhasil baik dan tidak ada efek samping bermakna seringkali merupakan langkah sebelum produk nya akan disetujui untuk digunakan secara luas," tutur Tjandra.

Terakhir adalah uji klinik fase empat dilakukan di masing-masing negara dimana vaksin disetujui dan digunakan dengan populasi yang sudah amat luas dan waktu evaluasi yang lebih lama.

Baca juga: Terungkap Niat Bill Gates ke Indonesia, Disebut Mau Uji Coba Vaksin TBC

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved