Menkes Budi Gunawan Beberkan Alasan Pemerintah Tertarik Uji Coba Vaksin TBC yang Digagas Bill Gates

Pemerintah Indonesia tertarik menerima uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang digagas oleh Bill Gates.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
Foto arsip 5 Februari 2025, Wartakotalive/Alfian Firmansyah
UJI COBA VAKSIN - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberkan alasan pemerintah Indonesia tertarik menerima uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang digagas oleh Bill Gates. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberkan alasan pemerintah Indonesia tertarik menerima uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang digagas oleh Bill Gates

Budi menjelaskan, berkaca dari kasus pandemi beberapa waktu lalu yang diredam karena ada vaksin.

"Covid-19 berhenti karena apa? Karena vaksin. Jadi buat teman-teman ya, semua penyakit menular yang pernah menyerang kita secara drastis seperti cacar, Covid-19 itu bisa berhenti karena ada vaksin, bukti ilmiahnya," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).

"Jadi vaksin itu sangat dibutuhkan untuk bisa mengurangi penyakit menular," ucap Budi.

Terkait dengan TBC, Budi berujar penyakit ini masih berbahaya di Indonesia bahkan lebih dari 100.000 orang meninggal tiap tahun karena TBC.

Apalagi, ujar Budi, belum ada vaksin untuk mengatasi TBC.

Baca juga: VIDEO Bill Gates Mau Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

"Sekarang, TBC adalah penyakit menular pembunuh nomor 1 di Indonesia. Lebih dari 100.000 orang meninggal setiap tahun," ujar Budi.

"Ini lebih banyak dari Covid-19 kalau di jumlah dalam lima tahun terakhir. Tidak ada vaksinnya, karena ini kejadian di negara miskin. Jadi negara maju tidak mau bikin," jelas Budi.

Budi menerangkan, saat ini Gates Foundation sedang mengembangkan vaksin TBC terutama untuk Amerika Latin, Asia, dan Afrika atau negara-negara miskin yang penderita banyak TBC.

Pengembangan vaksin itu sudah berada di tahap uji coba.

"Dia bikin vaksin itu sekarang sudah ada dan sedang clinical trial level 3. Teman-teman ingat kan? Dulu ada clinical trial level 1, level 2, level 3 dan yang terakhir. Itu dilakukan di 7 negara, salah satunya di Indonesia, vaksinnya sudah ada. Itu dicobakan di 7 negara ini untuk melihat efeksi sama keamanannya. Jadi safety sama efeksinya. Diharapkan nanti di akhir 2028 itu bisa keluar," terang Budi.

Menurut Budi, dengan adanya uji coba, Indonesia bisa mengetahui lebih awal tingkat kecocokan vaksin tersebut dengan penderita.

Baca juga: Terungkap Niat Bill Gates ke Indonesia, Disebut Mau Uji Coba Vaksin TBC

Selain itu, Indonesia juga mendapat kesempatan untuk mendapatkan akses terhadap teknologi vaksin.

"Kenapa Indonesia tertarik untuk menjadi tempat clinical trial level 3? Karena dengan kita lakukan clinical trial level 3, kita bisa tahu lebih dulu kecocokannya dengan orang kita. Karena itu tergantung genetiknya juga. Yang kedua, kita bisa mendapatkan akses terhadap teknologi vaksin ini. Karena ilmuwan-ilmuwan kita kan dilibatkan. Ini kerjasama dengan Unpad dan Universitas Indonesia," papar Budi.

Dengan demikian, Indonesia dinilai bisa lebih cepat mengadopsi dan memproduksi vaksin secara mandiri.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved