Hari Buruh

Puan Maharani Dapat Teriakan 'Huu' dari Para Buruh di Monas Saat Disebut Prabowo Subianto

Kehadiran Ketua DPR RI Puan Maharani di panggung perayaan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5) di Monas tidak dapat sambutan baik dari ribuan buruh

Tangkapan layar Youtube Kompas.com
PUAN MAHARANI DISORAKI - Momen saat Ketua DPR RI Puan Maharani melambaikan tangan ke para buruh di perayaan Hari Buruh Internasional di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025) malah disoraki. 

Bendera itu juga dikibarkan saat sejumlah pengisi acara seperti Tipe X, Om Adela dan Wika Salim mengguncang panggung hiburan dengan musik bertema semangat. 

Saat hiburan diputar, para buruh nampak berdendang dan mengikuti alunan musik. Mereka juga mengibarkan bendera yang dibawanya.

Seolah tak peduli dengan terik matahari yang menyorot tepat di atas kepala, para buruh nampak menikmati acara May Day Fiesta hari ini.

Mereka juga memilih tetap berada di depan panggung utama tanpa bergeser sedikitpun demi menikmati keseluruhan acara, termasuk menantikan sambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto

Selain Prabowo, beberapa pejabat yang turut hadir dalam agenda ini, di antaranya Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Listyo Sigit Ptabowo dan jajaran menteri lain di kabinet Merah Putih.

Dalam sambutannya, Said menyampaikan bahwa May Day bukanlah tentang liburnya kaum buruh, tetapi bagaimana buruh memperjuangkan isu-isu ketenagakerjaan.

Ia menceritakan, ada peristiwa berdarah yang terjadi di Chicago, di mana buruh meninggal karena ditembak saat memperjuangkan waktu kerja, yakni 8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam bersosialisasi.

Oleh karena itu, kali ini para buruh yang melaksanakan May Day di Indonesia membawa 6 isu sekaligus.

Said bahkan membacakan runtutan isu tersebut di depan Presiden Prabowo Subianto.

"Yang pertama, hapus outsourcing. Modern slavery, perbudakan modern. Yang kedua, satgas PHK, kami minta dengan hormat semua mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan menyelamatkan ekonomi," kata Said di depan khalayak ramai, Kamis.

Kemudian, Said juga meminta agar Prabowo memerhatikan kelayakan upah buruh dan mempertahankan kenaikan yang sebelumnya sudah diberikan.

Keempat, Said meminta agar Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan yang baru segera disahkan.

"Pak Menko sebaiknya yang aroma-aroma omnibuslaw di buang saja," pinta Said yang ditepuktangani riuh.

Kelima, Said mendesak Prabowo agar mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang sudah 20 tahun tidak disahkan.

"Jangan seperti budak, Pak. Ada yang disetrika, ada yang tidur di kandang anjing pak rakyat bapak, ada yang dikasih makanan kucing," jelas Said.

Terakhir, Said berharap pemberantasan korupsi di Indonesia semakin masif dilakukan. (m40)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved