Hari Buruh
Puan Maharani Dapat Teriakan 'Huu' dari Para Buruh di Monas Saat Disebut Prabowo Subianto
Kehadiran Ketua DPR RI Puan Maharani di panggung perayaan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5) di Monas tidak dapat sambutan baik dari ribuan buruh
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
Bendera itu juga dikibarkan saat sejumlah pengisi acara seperti Tipe X, Om Adela dan Wika Salim mengguncang panggung hiburan dengan musik bertema semangat.
Saat hiburan diputar, para buruh nampak berdendang dan mengikuti alunan musik. Mereka juga mengibarkan bendera yang dibawanya.
Seolah tak peduli dengan terik matahari yang menyorot tepat di atas kepala, para buruh nampak menikmati acara May Day Fiesta hari ini.
Mereka juga memilih tetap berada di depan panggung utama tanpa bergeser sedikitpun demi menikmati keseluruhan acara, termasuk menantikan sambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Selain Prabowo, beberapa pejabat yang turut hadir dalam agenda ini, di antaranya Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Listyo Sigit Ptabowo dan jajaran menteri lain di kabinet Merah Putih.
Dalam sambutannya, Said menyampaikan bahwa May Day bukanlah tentang liburnya kaum buruh, tetapi bagaimana buruh memperjuangkan isu-isu ketenagakerjaan.
Ia menceritakan, ada peristiwa berdarah yang terjadi di Chicago, di mana buruh meninggal karena ditembak saat memperjuangkan waktu kerja, yakni 8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam bersosialisasi.
Oleh karena itu, kali ini para buruh yang melaksanakan May Day di Indonesia membawa 6 isu sekaligus.
Said bahkan membacakan runtutan isu tersebut di depan Presiden Prabowo Subianto.
"Yang pertama, hapus outsourcing. Modern slavery, perbudakan modern. Yang kedua, satgas PHK, kami minta dengan hormat semua mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan menyelamatkan ekonomi," kata Said di depan khalayak ramai, Kamis.
Kemudian, Said juga meminta agar Prabowo memerhatikan kelayakan upah buruh dan mempertahankan kenaikan yang sebelumnya sudah diberikan.
Keempat, Said meminta agar Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan yang baru segera disahkan.
"Pak Menko sebaiknya yang aroma-aroma omnibuslaw di buang saja," pinta Said yang ditepuktangani riuh.
Kelima, Said mendesak Prabowo agar mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang sudah 20 tahun tidak disahkan.
"Jangan seperti budak, Pak. Ada yang disetrika, ada yang tidur di kandang anjing pak rakyat bapak, ada yang dikasih makanan kucing," jelas Said.
Terakhir, Said berharap pemberantasan korupsi di Indonesia semakin masif dilakukan. (m40)
Negara Hadir untuk Semua, Literasi Digital untuk Buruh dan Pekerja Terus Diperluas |
![]() |
---|
Pentingnya Kehadiran Negara, Prabowo Didampingi Wamenkomdigi Rayakan Hari Buruh di Monas |
![]() |
---|
Imbas Perayaan Hari Buruh di Monas, Sejumlah Transjakarta Dialihkan Sementara |
![]() |
---|
Aksi May Day 2025 di DPR Ricuh, Polisi dan Massa Terlibat Bentrok |
![]() |
---|
Dengan Keterbatasan Fisik, Akbar Berharap Prabowo Perhatikan Nasib Buruh Disabilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.