Soal Negosiasi Tarif Impor antara Indonesia dan AS, Prabowo: Tunggu Laporan Pak Airlangga Hartarto

Prabowo Subianto sedang menunggu laporan dari Airlangga Hartarto untuk mengetahui hasil negosiasi tarif impor AS yang ditetapkan Donald Trump.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
Sumber: Sekretariat Presiden
PRABOWO TUNGGU LAPORAN - Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo sedang menunggu laporan dari Airlangga Hartarto untuk mengetahui hasil negosiasi tarif impor AS yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menyampaikan informasi terbaru mengenai hasil negosiasi tarif impor AS yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Saat ini, Prabowo sedang menunggu laporan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengetahui hasil negosiasi tarif impor resiprokal antara pemerintah Indonesia dan AS.

"Saya belum bertemu Pak Airlangga. Saya belum tahu jam berapa dia datang. Saya nunggu laporan beliau," kata Prabowo di Istana  Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Sebelumnya, Airlangga mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Indonesia sepakat untuk menyelesaikan negosiasi soal tarif resiprokal yang diumumkan Donald Trump dalam 60 hari ke depan.

"Formatnya pun sudah disepakati. Format dari framework perjanjian tersebut dan scopingnya, termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, dan terkait dengan reliability daripada koridor rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi," kata Airlangga dalam konferensi pers daringnya, Jumat (18/4/2025).

Baca juga: Istana Bantah Prabowo Subianto Bakal Reshuffle Kabinet, Prasetyo Hadi: Sama Sekali Tidak Ada

Airlangga berujar bahwa delegasi pemerintah Indonesia secara aktif berupaya mengakses para pejabat terkait di Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi.

Salah satunya dengan melakukan pertemuan daring dengan Secretary of Commerce Amerika Serikat, Howard Lutnick.

Airlangga menerangkan, AS memberikan respons yang positif terhadap usulan-usulan Indonesia tersebut.

Oleh karena itu dalam 60 hari ke depan, AS menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti pembahasan di tingkat teknis guna mencapai solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan bagi kedua negara.

Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima lebih awal untuk melakukan negosiasi.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Tidak Bakal Rombak Bacalon Kepala Daerah yang Sudah Disetujui Airlangga Hartarto

"Jadi, ada beberapa negara lain yang sudah juga berbicara dengan pemerintah Amerika Serikat, antara lain Vietnam, Jepang, dan Italia," terang Airlangga.

Airlanga juga mengungkap sejumlah hal yang diusulkan oleh Indonesia dalam negosiasi dengan para pejabat AS, seperti yang sudah tercantum dalam surat resmi bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPE, crude oil, dan gasoline.

"Indonesia juga berencana untuk memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean, soya bean milk, dan Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika. Kemudian, Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang diberikan," tutur Airlangga.

Airlangga menyebut, Indonesia juga menawarkan kerja sama terkait dengan mineral strategis dan prosedur impor untuk produk-produk, termasuk holtikultura dari Amerika Serikat.

Pemerintah Indonesia juga mendorong agar investasi dilakukan secara business to business. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved