Berita Nasional
Momen Dedi Mulyadi Datangi Lokalisasi di Subang, Teteh PSK Kaget Diberi Uang Rp2 Juta
Ada momentum unik ketika Dedi Mulyadi mendatangi sebuah warung esek-esek dan mengajak seorang wanita pekerja seks komersial
WARTAKOTALIVE.COM, SUBANG- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menertibkan sebuah lokasi pelacuran di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ada momentum unik ketika Dedi Mulyadi mendatangi sebuah warung esek-esek dan mengajak seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) mengobrol
Dengan bawaan santai, Dedi mencoba membuat suasana penertiban itu tidak tegang
Dalam obrolannya dengan PSK itu, Dedi Mulyadi menanyakan sejumlah hal
Termasuk, tarif sekali kencan ketika PSK itu melayani pelanggan
Bukan tanpa alasan, Dedi menanyakan tarif tersebut adalah untuk memberi PSK itu uang agar dia bisa pulang sebagai ganti dari penghasilannya sebagai PSK.
Baca juga: Dipanggil PN Surakarta untuk Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi, Kepsek SMAN 6 Solo Minta Bantuan Dinas
"Teteh di sini sama siapa ?" tanya KDM dikutip dari unggahan media sosial KDM, Minggu (20/4/2025).
PSK itu sambil menutup wajahnya karena malu mengaku dia tinggal bersama Mamah Tati.
Mamah Tati ini juga merupakan pemilik tempat dan bangunan liar tersebut.
Dari obrolan itu juga terungkap bahwa PSK tersebut merupakan seorang janda yang sudah tiga kali menikah namun tak punya anak.
Dia mengaku tak punya pekerjaan sehingga bergabung dengan Mamah Tati.
"Teh jujur sama saya, berapa kalau langganan ke sini?," tanya KDM.
"Enggak pak," kata si PSK itu malu-malu tak mau menjawab.
Dedi pun menjelaskan maksud dia menanyakan tarif sekali kencan.
"Maksud saya teteh kan harus pulang dulu, tempatnya kan mau kita bongkar, saya kan harus ngasih bekel teteh pulang," kata KDM.
Karena si PSK ini tidak mau menjawab, KDM pun hanya bisa mengira-ngira untuk memberinya uang.
KDM pun memberinya uang Rp 2 Juta plus uang tambahan ongkos pulang dan itu diterima oleh si PSK tersebut.
PSK tersebut pun kaget dan berterimakasih kepada Dedi Mulyadi
"Teteh pulang dulu, tempatnya mau kita rapikan," ucap KDM.
Selain tempat prostitusi, di barisan bangunan yang sama KDM didampingi Bupati Subang juga menemukan adanya warung sekaligus rumah tanpa izin yang dihuni janda.
Ongkos pulang
Pada kesempatan itu, Dedi Mulyadi memulai penertiban dengan mengunjungi sebuah toko material yang digunakan membuat kusen dan pintu rumah.
Baca juga: Meski Baru Bertemu Dua Kali, Dedi Mulyadi Tunjuk Helmi Yahya Jadi Komisaris Bank bjb, Ini Alasannya
Ia menyoroti banyaknya bangunan liar di tanah milik PU yang terjadi akibat kurangnya pengawasan dan peneguran terhadap pembangunan tanpa izin.
"Tanah-tanah milik PU Provinsi Jawa Barat sekarang banyak bangunan liarnya, ini terjadi karena tidak ada kontrol," kata Dedi Mulyadi.
Saat berada di toko material, Dedi Mulyadi tidak menemukan pemiliknya, hanya pegawai yang menjelaskan bahwa pemilik sedang berada di lokasi lain.
Baca juga: Ikuti Instruksi Dedi Mulyadi, Pemkot Bekasi Akan Buat Edaran Melarang Minta Sumbangan di Jalan
Dedi Mulyadi menitipkan pesan untuk bertemu dengan pemilik toko di lain waktu.
Setelah itu, Dedi Mulyadi melanjutkan perjalanan ke sebuah warung kecil.
Ia menanyakan status bangunan tersebut ke pemiliknya, seorang ibu yang mengaku mengontrak tempat itu seharga Rp 250 ribu.
Baca juga: Larangan Dedi Mulyadi Tidak Dipatuhi PAUD di Kota Bekasi, Siap Nekat Gelar Wisuda dan Study Tour
Dedi Mulyadi menjelaskan bangunan tersebut termasuk bangunan liar dan meminta ibu itu untuk pulang ke kampungnya sementara waktu.
Sebagai bentuk bantuan, Dedi Mulyadi memberikan uang Rp 3 juta untuk bekal selama sebulan.
Kunjungan Dedi Mulyadi berlanjut ke pemilik toko material yang sebelumnya ditemuinya.
Dedi Mulyadi menegaskan bangunan tersebut berdiri di tanah milik PU dan meminta pemilik menunjukkan izin mendirikan bangunan.
Pemilik tidak dapat menjelaskan izin tersebut, mengakui bahwa ia membangun karena melihat banyaknya warung yang ada.
Dedi Mulyadi kemudian memberikan uang untuk biaya pembongkaran dan meminta pemilik untuk mencari tempat sewaan yang lebih murah.
Baca juga: Guru Honorer Viral Sepatunya Bolong Ternyata Dipecat dan Ditipu Umrah Gratis, Ini Upaya Dedi Mulyadi
"Karena pak haji baik, saya kasih biaya, bongkar sendiri ya," kata Dedi Mulyadi.
Dalam perjalanan, Dedi Mulyadi juga bertemu perempuan yang tinggal di bangunan liar.
Dedi mengingatkan bahwa tempat tersebut harus dirapikan dan meminta perempuan itu untuk pulang.
Baca juga: Dedi Mulyadi Gagas Rencana Reaktivasi 5 Jalur KA Peninggalan Belanda di Jawa Barat, Ini Rutenya
Ia memberikan uang Rp 2 juta sebagai bekal pulang.
Di lokasi lain, Dedi Mulyadi berbincang dengan pemilik warung makan yang mengaku menghabiskan Rp 45 juta untuk membangun warungnya.
Dedi Mulyadi menjelaskan, semua bangunan di jalur tersebut akan ditata dan memberikan uang Rp 5 juta sebagai bekal selama proses penertiban.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Oknum Guru yang Lakukan Pelecehan terhadap Siswi di Sukabumi Telah Diberhentikan
Dedi Mulyadi juga mendengarkan keluhan pemilik warung tentang anaknya yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tunggakan biaya.
Dedi Mulyadi berjanji akan membantu mengatasi masalah tersebut dan menegaskan bahwa Bupati Subang akan mengambil ijazah anaknya.
Dedi menekankan penertiban ini merupakan tanggung-jawab pemerintah dan menyayangkan pembiaran yang terjadi selama ini.
"Pemerintah ada teganya, ada kasih sayangnya," ucap Dedi Mulyadi.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Unjuk Rasa Bubarkan DPR Jilid 2 Ricuh, Massa Hadapi Water Canon |
![]() |
---|
Sebut Rakyat Tolol! Harta Anggota DPR RI Ahmad Sahroni Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Situasi Unjuk Rasa Ke-2, Mahasiswa Tiba di Gerbang Belakang DPR RI |
![]() |
---|
Le Minerale Running Squad Latih Ratusan Pelari Persiapan Virgin Marathon di JRF 2025 |
![]() |
---|
Mahfud MD Menolak Wacana Pembubaran DPR RI, Oegroseno Malah Sakit Hati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.