Judi Sabung Ayam
Kapendam II Sriwijaya Sebut Ada Setoran di Kasus Judi Sabung Ayam, Lemkapi: Jangan Sebar Fitnah
Publik sedang menyoroti kasus judi sabung ayam di Lampung, karena ada 3 polisi tewas ditembak 2 oknum TNI. Ada isu soal setoran uang.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Publik saat ini sedang menyoroti kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, yang menuai kematian tiga anggota polisi.
Sedikit demi sedikit kasus ini terungkap, ada dugaan ini semua bermuara pada uang alias setoran.
Seperti diketahui, tiga anggota polisi tewas ditembak dua oknum TNI saat terjadi penggerebekan judi sabung ayam itu.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, menurut keterangan saksi yakni dua oknum TNI yang kini telah ditahan, semua karena masalah setoran.
Baca juga: Judi Sabung Ayam di Lampung, Ternyata Ada Bagi-bagi Duit Oknum TNI dan Polisi, Ini Komentar Kapolri
Kolonel Inf Eko Syah Putra mengatakan bahwa setoran judi sabung ayam tersebut diduga mengalir ke Polsek dan Koramil setempat.
Namun, Kapendam tak menyebut soal jumlah setoran yang mengalir dari pemilik judi sabung ayam tersebut.
"Keterangan sementara dari saksi (oknum TNI) menyatakan ada ikatan komitmen itu (setoran)," ujar Kolonel Eko, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/3/2025).
Namun, hingga saat ini dugaan tersebut masih masuk dalam tahap pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: TNI Menemukan Senjata Api Laras Panjang di Sekitar Judi Sabung Ayam Lampung
"Ini sabung ayam ada duit ya dibagi, keterangan sanksi itu ada duit dibagi, tapi ini masih proses lebih lanjut, kita tunggu prosesnya, duit dibagi ada ya, kita bukan bodoh-bodoh amat lah," lanjutnya.
Terkait bagi-bagi duit ini, juga ditanggapi Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan.
Edi Hasibuan meminta Kapendam II Sriwijaya bijak dan tidak asal bicara kalau hanya berdasarkan pengakuan pelaku.
"Bicaralah bijak dan profesional sesuai fakta dan jangan justru menyebar fitnah dan informasi yang menyesatkan," ujar Edi Hasibuan kepada Tribunnews.com, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Kata Warga soal Lokasi Judi Sabung Ayam Tempat Gugurnya 3 Polisi Gugur Ditembak Terduga TNI
Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta ini melihat pernyataan Kapendam Sriwijaya soal setoran sangat sensitif dan berbahaya.
Ia menyebut pernyataan Kapendam bisa menimbulkan fitnah terhadap tiga polisi yang gugur saat melakukan penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
"Pernyataan itu bisa menimbulkan fitnah kepada korban dan keluarga serta anggota Koramil yang dituduh menerima setoran. Pernyataan ini juga bisa menimbulkan persepsi yang kurang baik terhadap institusi Polri dan TNI," kata Edi Hasibuan.
Edi Hasibuan meminta tim penyidik fokus menangani kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri.
"Kita minta fokus ke penyidikan ilmiah atau scientific crime investigation dan jangan hanya mengandalkan pengakuan agar hasilnya akurat dan profesional," kata dia.
Menurut Edi Hasibuan, semua aparat penegak hukum harus bekerja sesuai fakta.
Ia pun mengingatkan bila pengakuan terduga pelaku bukan satu-satunya hal penting dalam penyidikan.
Sehingga, aparat penegak hukum pun harus bisa memilah setiap pengakuan terduga pelaku untuk menghindari fitnah.
Apalagi tiga polisi yang menjadi korban penembakan sudah meninggal.
Kasus penembakan terhadap 3 orang anggota Polri tersebut tentunya akan terus disorot masyarakat.
Ia tak ingin orang yang sudah menjadi korban malah difitnah.
"Itu menyakitkan terhadap keluarga. Pernyataan Kapendam I Sriwijaya ini menyesatkan dan dampak pengakuan Kapendam 1 Sriwijaya itu bisa menimbulkan kemarahan dan kekecewaan kepada keluarga para korban," ujarnya.
Ia meminta proses penyidikan kasus penembakan yang menewaskan tiga polisi di Lampung segera dituntaskan dan pelakunya diseret ke pengadilan dan mendapat hukuman berat.
Kronologi
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut oknum anggota TNI berinisial Kopka B alias Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.
Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga Lampung, namun dari luar Lampung.
Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.
Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran.
Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.
Hingga berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.
Irjen Pol Helmy Santika mengatakan awalnya polisi sempat letuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa, yakni pada Senin, 17 Maret 2025.
"Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri," kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Dua nama anggota TNI disebut sebagai pembunuh 3 polisi di lokasi judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.
Dua oknum TNI itu yakni Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, yang diduga tembak mati 3 polisi saat penggerebekan.
Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan tersebut dilaporkan telah ditangkap.
Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, mengutip TribunLampung.com.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, membenarkan hal tersebut.
"Benar sudah ditahan," kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).
Kapendam mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.
Irjen Pol Helmy juga menyebut terdapat warga sipil yang menjadi tersangka yakni Z.
"Sejauh ini yang diamankan untuk menjadi saksi sekaligus tersangka adalah Z. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIB."
"Z mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari teman-temannya, yaitu IPL, R, serta IW (dalam pengejaran). Undangan tersebut disebarkan oleh seorang oknum berinisial B melalui pesan WhatsApp," beber Helmy.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
judi sabung ayam
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra S
setoran
Lemkapi
Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan
Lampung
Judi Sabung Ayam, Istri Aipda Petrus Minta Prabowo Gelar Sidang Terbuka, Hotman Paris Siap Bantu |
![]() |
---|
Judi Sabung Ayam di Lampung, Ternyata Ada Bagi-bagi Duit Oknum TNI dan Polisi, Ini Komentar Kapolri |
![]() |
---|
Diduga Jadi Beking Judi Sabung Ayam, IPW Desak TNI Tangkap Oknum yang Tembak 3 Polisi di Lampung |
![]() |
---|
Delapan Penjudi Sabung Ayam Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.