Ramadan 2025

Sejarah Berdirinya Masjid Raya Hasyim Asy'ari Jakbar, Dana Pembangunannya Rp 165 miliar

Berdiri sejak 15 April 2017, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menjadi masjid raya pertama yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

|
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
ARSITEKTUR BETAWI - Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat identik dengan arsitektur Betawi. Bangunan megah tersebut sekaligus menjadi masjid raya pertama yang dikelola Pemprov DKI Jakarta. 

WARTAKITALIVE.COM, CENGKARENG — Berdiri sejak 15 April 2017 lalu, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menjadi masjid raya pertama yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Bangunannya yang megah dengan arsitektur Betawi yang dikombinasikan dengan nilai-nilai keislaman, menjadikan masjid ini sebagai pilihan banyak jemaah untuh beribadah.

Bahkan, Masjid KH Hasyim Asy'ari setiap tahunnya selalu menjadi lokasi tempat rukyatul hilal oleh Lembaga Falakiyah Nadhlatul Ulama (NU) DKI Jakarta.

Namun tahukah anda? Masjid Hasyim Asyari ini rupanya memiliki sejarah panjang sebelum kokoh berdiri sebagai masjid terbesar di Jakarta setelah Istiqlal.

Diceritakan oleh Ketua DKM Masjid Hasyim Asyari, KH Abdurrahman Soheh, masjid ini diresmikan oleh Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernye DKI Jakarta.

Adapun dana pembangunannya, diambil dari (APBD) DKI Jakarta sebesar Rp 165 miliar.

"Masjid ini didirikan kurang lebih 8 tahun yang lalu oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta (Joko Widodo) yang menjadikan masjid raya ini salah satu ikonnya Jakarta setelah Jakarta Islamic Center," kata Abdurrahman saat ditemui Warta Kota di lokasi, Jumat.

Menurutnya, dana Rp 165 miliar itu merupakan corporate social responsibility (CSR) Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Dihiasi Arsitektur Bercorak Betawi, Ini Potret Masjid KH Hasyim Asyari di Cengkareng Jakarta Barat

"Kemudian kami pengurus masjidnya dengan SK gubernur sebanyak 23 orang bahwa kepengurusan kami ini adalah kepengurusan yang ketiga berjalan sejak tahun 2024 kemarin sampai 2027," ungkap Abdurrahman.

Dia bercerita, ide mendirian masjid ini muncul pada 2012 ketika gubernur kala itu menyadari bahwa belum ada masjid besar di Jakarta yang pengelolaannya di bawah Pemprov DKI Jakarta.

Dari sanalah, gagasan untuk membangun Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari mulai digulirkan.

Dengan memanfaatkan lahan kosong seluas 2,4 hektar, Masjid Hasyim Asyari pun dibangun dengan melibatkan seorang arsitek bernama Adhi Moersid.

Kini, bangunan tersebut berdiri dengan luas 16.985,43 meter persegi.

Sementara terkait penamaan KH Hasyim Asy'ari, Abdurrahman menyebut jika hal itu ditetapkan melalui proses yang panjang.

"Sebetulnya ada beberapa nama yang diusulkan tetapi banyak yang ditolak dan tidak disetujui. Ketika nama Hasyim Asy'ari ini diajukan, di mana dia sebagai salah seorang pahlawan nasional, pendiri Nahdlatul Ulama, kemudian diterima oleh seluruh lapisan," ungkap Abdurrahman.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved