Ratusan Aparat Gabungan Siaga di Bundaran HI, Jaga Warga yang Takbir Keliling

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat setiap tahun selalu menjadi titik pertemuan bagi masyarakat yang takbiran atau melakukan takbir keliling untuk merayakan hari Idulfitri.

Karenanya aparat kepolisian dan TNI serta petugas darui Pemprov DKI menerjunkan ratusan personel di Bundaran HI.

Tujuannya adalah agar kondisi di sana bisa aman, nyaman dan tidak ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Baca juga: Warga dari Luar Jakarta Dilarang Polisi untuk Masuk Jakarta saat Malam Takbiran, Begini Alasannya

Dari pantauan di lokasi, aparat kepolisian mendirikan posko pelayanana di depan Pos Pol Bundaran HI.

Di sisi kiri pos pelayanan itu ada sepeda motor Brimob yang berjajar rapih dan beberapa anggota memegang tembakan gas air mata.

Sedangkan di sisi kanan hanya ada sejumlah perwira yang sedang duduk santai menunggu buka puasa hari terakhir bulan ramadan 2025.

Kondisi takbir keliling di Bundaran Hotel Indonesia jelang buka puasa atau sekira pukul 18.00 WIB masih sepi dari masyarakat. 

Patroli

Sementara itu Polres Metro Depok akan melakulan patroli untuk menjaga keamanan dan ketertiban malam takbiran dalam rangka menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah pada Minggu (30/3/2025).

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Abdul Waras, usai Apel Siaga Pengamanan Malam Takbiran dan Idul Fitri 1446 Hijriah di Mako Polres Metro Depok, Jalan Raya Margonda, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok pada Minggu (30/3/2025).

"Hari ini kita melakukan Apel Siaga Pengamanan Malam Takbiran dan Idul Fitri 1446 Hijriah," kata Abdul Waras.

Dia meminta warga Kota Depok agar tidak melakukan pawai keliling saat malam takbiran.

"Seperti himbauan Pemkot Depok dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), kami meminta warga agar tidak melakukan pawai keliling," ujar Abdul Waras.

Menurutnya, takbiran seyogyanya dilakukan di masjid-masjid agar lebih tertib.

"Konvoi keliling saat malam takbiran lebih banyak mudaratnya karena akan menciptakan banyak potensi gangguan keamanan," tutur Abdul Waras.