Berita Jakarta
Urban Farming RPTRA Mandala Tanjung Duren Luar Biasa, Hasilkan Labu Madu untuk Bayi Stunting
Pengelola RPTRA Mandala di Tanjung Duren, Jakarta Barat, luar biasa. Meski lahan terbatas, namun bisa menghasilkan banyak tanaman yang bermanfaat.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dengan memanfaatkan lahan sisa di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), sekelompok ibu-ibu di Kelurahan Tomang, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, membuat satu area urban farming yang kini jadi primadona.
Dari yang nampak di lokasi, area urban farming tersebut terletak di sisi depan, belakang, dan sisi kanan RPTRA Mandala.
Di bagian depannya, ditumbuhi tanaman rambat yang dibentuk bak sebuah terowongan.
Ada pula tempat duduk yang disediakan di sisi kiri dan kanan terowongan tersebut.
Sementara tanaman yang ada di lahan RPTRA, kebanyakan berupa sayuran budidaya yang bernilai ekonomis.
Baca juga: Kolong Tol Angke Siap Direvitalisasi: Dilengkapi Tempat Olahraga, Taman, Jogging Track, dan RPTRA
Misalnya, tanaman jagung, daun pandan, terong, lidah buaya, tomat, cabai, dan masih banyak lagi.
Selain sayur, area yang luasnya hanya sekira 5 x 5 meter itu, juga memiliki tambak ikan mas yang aktif menghasilkan tiap bulannya.
Sementara di sisi kanan RPTRA, terdapat area hidroponik dan vertical garden yang ditanami sejumlah sayur mayur, seperti sawi dan selada.
Sayuran-sayuran itu ditempatkan di dalam paralon yang sudah diberi lubang-lubang.
Baca juga: Menengok Taman Pancasia di RPTRA Jeruk Manis, Ada 5 Titik Permainan Edukasi Kognitif dan Tugu Garuda
Pada pagi hari, sayuran tersebut nampak segar lantaran terkena tetesan embun.
Adapun di area belakang RPTRA, para ibu-ibu yang tergabung ke dalam Pokja 3 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga menanam sayuran lain, seperti paria.
Praktis, selain jadi ruang bermain anak, RPTRA Mandala ini seakan menjadi laboratorium tersendiri bagi para orangtua kala memberi edukasi untuk putra putrinya.
Menurut Ketua 3 Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga, Ewa Carina, pihaknya bersama para pengurus RPTRA rutin menjalankan berbagai program lingkungan.
Baca juga: Heru Budi Hartono Ingin RPTRA di Jakarta Diperbanyak
Mulai dari urban farming, penataan gang hijau di 6 RT Kelurahan Tomang, hingga mengurusi ternak ikan yang juga didirikan di tengah RPTRA.
Bahkan menurutnya, kini RPTRA Mandala sudah ditetapkan menjadi lokus Pokja 3 dalam penghijauan yang ditekankan pemerintah ke masing-masing kelurahan di wilayah Jakarta Barat.
"Mudah-mudahan bisa membuat wilayah ini semakin hijau, semakin tertata dan masyarakatnya juga mengerti program-program pemerintah," kata Ewa kepada Warta Kota di lokasi, Minggu (23/2/2025).
Ewa berujar, keberadaan urban farming di RPTRA Mandala telah terbentuk lebih dari 5 tahun.
Mulanya, urban farming itu hanya dilakukan oleh pengurus RPTRA Mandala saja.
Lambat laun, tim PKK masuk dan berkolaborasi hingga kini mampu mengelola berbagai tanaman yang bernilai ekonomi tinggi.
"Kami sudah melakukan kegiatan kelas berkebun, yaitu salah satunya ada tempat-tempat yang lokasinya bisa ditanamin untuk tanaman-tanaman yang mempunyai nilai ekonomi, contohnya sayuran, kemudian jagung," kata Ewa.
Uniknya, urban farming yang dilakukan oleh tim Pokja 3 PKK Kelurahan Tomang ini, berupaya mengelaborasi ikon kelurahan ke dalam lahan urban farming mereka dalam bentuk tanaman.
Nantinya, hasil panen tersebut akan dimanfaatkan untuk warga sekitar yang membutuhkan.
"Contoh, ikon Jakarta Barat itu adalah labu madu, mereka menanam kemudian memanfaatkan mengolahnya dan bisa bekerjasama untuk membantu program pemerintah yaitu penurunan stunting, bayi-bayi stunting," pungkas Ewa.
Sebelumnya diberitakan, Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ditargetkan menjadi wilayah yang mewakili pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat untuk berbagai program penghijauan.
Pasalnya, di kelurahan ini, terdapat satu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang sebagian besar lahan kosongnya dimanfaatkan untuk urban farming.
Selain itu, Mansur selaku Lurah Tomang menyampaikan bahwa di wilayah itu ada 5 RT di 1 RW yang sudah merealisasikan gang hijau.
Adapun wilayah yang dipilih menjadi area penghijauan adalah di RW 16 Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
"Yang dipilih untuk penghijauan di RW 16, nanti menyambung ke RW 7, RW 6, 9, 4, 5, 1. Itu semakin kita menargetkan 50 persen plus 1 dari total seluruh yang ada di wilayah Kelurahan Tomang," kata Mansur saat ditemui di Kantor Kelurahan Tomang, Jakarta Barat, Rabu (19/2/2025).
Kendati demikian, Mansur menyebut jika pihaknya akan mengupayakan memiliki 9 lokus untuk pembuatan gang hijau, sebagaimana yang ditargetkan pemerintah.
Oleh karenanya, 9 RT di RW 16 akan diupayakan menjadi gang hijau.
"Karena bahan-bahan di sana ada persediaan sana-sana, ada UP2K, ada UP2L, terus ada kolam gizi, ada penanaman sayuran hidroponik tadi juga, taman baca, sawung baca, semuanya ada semua," ungkap Mansur.
Akan tetapi, Mansur memastikan jika di RW 16 Tomang itu, 70 persennya sudah berupa gang-gang hijau.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Jakarta Barat, Febriandri Suharto menyebut jika wilayah Tomang ini diharapkan dapat mendukung penghijauan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Nah, kami (berupaya) menyajikan Tomang ini menjadi perwakilan Jakarta Barat untuk tingkat yang lebih tinggi (penghijauan), itulah harapan kami," kata Febri.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Kapal Kargo Karam di Perairan Pulau Bidadari, Peti Kemas Berisi Sembako Terjatuh ke Laut |
![]() |
---|
UPNVJ dan POTADS Gelar Terapi Kelompok untuk Anak dengan Berkebutuhan Khusus |
![]() |
---|
DLH DKI Sebut RDF Rorotan Jadi Solusi Darurat Sampah di Jakarta |
![]() |
---|
Pramono Anung Bakal Bangun 23 Ribu Hunian Baru untuk Warga Jakarta |
![]() |
---|
Mengenal Griya Yatim & Dhuafa Kemanggisan, Lokasi Penemuan Bayi di Palmerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.