Berita Nasional

Dedi Mulyadi Siap Bikin Gebrakan Setelah Dilantik, Bakal Sanksi Kepsek yang Paksakan Study Tour

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang akan dilantik sebagai kepala daerah pada 20 Februari 2025 akan membuat gebrakan terhadap Kepsek.

tribunnews
STUDY TOUR - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang akan dilantik sebagai kepala daerah pada 20 Februari 2025 akan membuat gebrakan terhadap kepala sekolah. Ia akan memberi sanksi terhadap kepala sekolah yang nekat menggelar study tour. 

"Saya terima kasih juga (telah dikritik), kenapa? Karena ini orangtua, komite sekolah sangat peduli pada siswa-siswanya, untuk dapat pelajaran berharga dari pergi ke Bali. Terutama di bidang pelajaran PPKN. Keren banget," sindir Dedi.

Dedi menyampaikan demikian karena ketika orangtua siswa di daerah lain protes karena biaya study tour mahal, komite sekolah di Depok justru protes karena biaya sekian itu tidak terlalu mahal.

Hal ini, menurut Dedi, menunjukkan kelas ekonomi, orangtua siswa di sekolah tersebut sangat mapan.

Dedi menyampaikan pelajaran PPKN tidak harus pergi ke Bali. Hal ini bisa dipelajari di lingkungan setempat. 

"Membantu orangtua beresin rumah, itu pelajaran PPKN. Berkunjung ke rumah tetangga siapa tahu tetangga tak punya beras itu PPKN," jelas dia.

Selain itu, bisa juga mempelajari tentang lingkungan sejarah kebudayaan Depok.

Misalnya, kata Dedi, kenapa lahir istilah yang disebut Belanda Depok.

"Kemudian akar kebudayaan orang Depok (berasal) dari mana, leluhurnya siapa. Apa fungsi setu-setu yang berkembang saat ini di Depok dan sebagian sudah beralih fungsi dan bagaimana dampak alih fungsi itu bagi sosial ekonomi dan kebudayaan lingkungan masyarakat Depok. Itu juga keren," tegas Dedi.

Apabila orangtua ingin anaknya piknik, lanjut Dedi, tidak ada masalah karena itu hak setiap orang.

Namun lebih baik selenggarakan secara pribadi oleh orangtuanya. Anak-anaknya didampingi langsung oleh orangtuanya pergi ke Bali.

"Dampingi saja, piknik biasa jangan bawa nama sekolah. Cukup orangtuanya. Lalu bagaimana gurunya? Boleh pergi ke Bali tapi dengan biaya sendiri," kata Dedi.

Menurut dia, kalau guru pergi ke Bali kemudian mendapat transportasi dari orangtua siswa, apalagi guru ASN, itu tidak boleh menurut undang-undang.

Dedi meminta semua pihak harus memahami bahwa tidak semua sekolah punya kemampuan ekonomi seperti SMAN 6 Depok yang akan study tour.

Masih banyak sekolah-sekolah lain yang orangtua siswanya harus ngutang ke sana kemari untuk anaknya pergi study tour.

"Untuk itu kenapa saya bersikap seperti itu, karena saya sebentar lagi jadi Gubernur Jawa Barat," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved