Berita Nasional

Isu Reshuffle Mencuat, Maruarar Sirait Siap Jika Presiden Prabowo Mendepaknya dari Kursi Menteri

Maruarar Sirait menyatakan dirinya bersama para menteri harus siap dengan apapun yang diputuskan oleh Presiden.

Editor: Feryanto Hadi
wartakotalive.com, Alfian Firmansyah, istimewa
ISU RESHUFFLE: Sebagai pembantu presiden, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengaku siap jika Prabowo melakukan reshuffle kabinet. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Beredar isu adanya potensi reshuffle kabinet usai 100 hari kerja di pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Raka.

Menanggapi itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait merespons soal pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang menyebut akan menyingkirkan para menterinya yang tidak mau bekerja untuk kepentingan rakyat. 

Pernyataan Prabowo itu dinilai sebagai sinyal bakal dilakukannya reshuffle jajaran kabinet Merah Putih setelah 100 hari bekerja.

Terkait dengan hal itu, Maruarar menyatakan dirinya bersama para menteri harus siap dengan apapun yang diputuskan oleh Presiden.

"Ya kita kan sebagai pembantunya harus siap dong, kita harus siap dan kita pembantu presiden ya menjalankan tugas presiden," kata menteri yang akrab disapa Ara tersebut saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Beberapa Menteri yang Disorot dan Berpotensi, Ada Nama Bahlil

 Kendati demikian, Ara menyatakan, sejatinya para menteri harus bekerja sesuai dengan apa visi dari Presiden Prabowo.

Salah satu aspek paling penting yakni kerja sama dan jangan melakukan tindak pidana korupsi.

 "Saya pikir begitu dan kita bekerja seperti kata visi Prabowo, bekerja keras. tidak boleh korupsi, dan kerja sama, karena nggak mungkin kita bekerja sendirian," beber dia.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto berbicara peluang adanya reshuffle kabinet merah putih saat 100 hari pemerintahannya. Namun, ia tidak menjawab lugas mengenai hal tersebut.

Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menuntut pemerintah untuk bekerja dengan benar dan bersih. Karena itu, dirinya ingin menegakkan hal tersebut.

 "Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.

Prabowo mengatakan dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat. "Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," jelasnya.

 Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tidak merinci apakah pernyataan tersebut menandakan adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Dia hanya sempat mengeluarkan kelakar saat menutup pernyataannya.

 "Mau lebih jelas lagi? hahaha," tukasnya.

Perombakan perlu dilakukan

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved