Berita Tangerang

Menteri Kelautan Sebut 3800 an Nelayan Dirugikan Adanya Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Menteri Kelautan dan Perikanan menyebut 3.888 nelayan yang terdampak pagar laut misterius di perairan Tangerang, Banten.

istimewa
Pagar bambu di laut perairan Tangerang masih misterius siapa pemiliknya. Pastinya merugikan para nelayan 

"Kalau tidak dibongkar, kami dari KKP yang akan melakukan pembongkaran," ucap dia.

Nelayan Bongkar Awal Mula Pembangunan

Protes pembangunan pagar di tengah laut itu disampaikan warga yang berprofesi sebagai nelayan, yakni Heru. 

Heru mengatakan nelayan yang menggunakan kapal kecil pasti mencari ikan di sekitar tempat pagar itu dipasang. 

Karena hanya kapal-kapal besar yang mampu mencari ikan hingga ke tengah laut yang lebih jauh.

Apalagi, area dibangunnya pagar-pagar tersebut terkenal sebagai salah satu spot terbaik untuk mencari berbagai jenis ikan, seperti ikan kakap, ikan barakuda, dan ikan kerapu. 

Namun, karena keberadaan pagar tersebut, aktivitas mencari ikan yang dilakukan para nelayan menjadi terganggu. 

"Beberapa alat pancing saya, khusus untuk ikan, ada yang enggak bisa terpakai karena pasti nyangkut di bambu-bambu itu karena terbawa ombak," ungkap Heru, saat ditemui Tribun. 

Karena hal tersebut, kata Heru, yang masih memungkinkan dilakukannya adalah mencari kerang hijau lantaran menggunakan alat pancing yang berbeda. 

Heru menjelaskan awal dia menyadari adanya pembangunan pagar di tengah laut Kabupaten Tangerang itu. 

Menurutnya, sekitar 2 hingga 3 bulan yang lalu, ada sekira lima truk berukuran besar membawa bambu-bambu untuk diletakkan di pesisir Pulau Cangkir, Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

Selain itu, ada juga beberapa pekerja yang bertugas menurunkan bambu-bambu tersebut dari truk-truk.

Kemudian, membawanya ke tengah laut menggunakan perahu hingga memasangnya membentuk pagar. 

"Saya sempat tanya ke pekerja-pekerja itu, 'ini untuk apa?'. Kata mereka untuk buat pagar di tengah laut," jelasnya.

Mendengar hal tersebut, Heru mengaku aneh membayangkan pagar akan dipasang di tengah laut, karena kawasan tersebut milik rakyat.

(Tribunnews.com/Rifqah/Dewi Agustina) (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini


 


 

  
 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved