Berita Regional

Agus Sutikno, Wajah dan Badan Penuh Tato, Pendeta Jalanan yang Membawa Suka Cita Natal

Suka cita Natal datang dari Kota Semarang, Jateng. Seorang pendeta bernama Agus Sutikno tampil berbeda menjadi sang juru selamat dunia.

Editor: Valentino Verry
espos.id
Pendeta Agus Sutikno merayakan Natal bersama kaum marginal, Rabu (25/12/2024). Agus dikenal dengan sebutan Pendeta Jalanan, pengorbanannya nyata. 

Dari hal tersebut, Agus acapkali dijuluki sebagai 'Pendeta Jalanan' oleh masyarakat.

Dedikasi Agus pun dirasakan oleh anak asuhnya yang semula hidup dengan pahitnya dunia jalanan di Kota Semarang.

Pendeta Agus Sutikno merayakan Natal bersama lansia yang tinggal di Yayasan Hati Bagi Bangsa di Jalan Manggis II Lamper Lor Semarang Selatan, Rabu (25/12/2024). Yayasan tersebut didirikan Agus 18 tahun silam untuk memberi harapan baru bagi masyarakat marjinal di Kota Semarang. (Budi Susanto/TribunBanyumas.com)
Pendeta Agus Sutikno merayakan Natal bersama lansia yang tinggal di Yayasan Hati Bagi Bangsa di Jalan Manggis II Lamper Lor Semarang Selatan, Rabu (25/12/2024). Yayasan tersebut didirikan Agus 18 tahun silam untuk memberi harapan baru bagi masyarakat marjinal di Kota Semarang. (Budi Susanto/TribunBanyumas.com) (TribunBanyumas.com)

"Dulu saya jualan nasi bungkus di sekitar Peterongan hingga Simpang Lima Kota Semarang. Hal tersebut saya lakukan untuk melanjutkan sekolah," terang Alloysius Yefta Raffael di Yayasan Hati Bagi Bangsa, Rabu (25/12/2024).

Yayasan yang didirikan oleh Agus tersebut kini menjadi tempat tinggal Raffael dan rekan-rekannya.

Sepenggal pengalaman pahit juga diceritakan Raffael, meski sudah berjuang keras dengan berdagang nasi namun tetap saja uang yang ia kumpulkan tidak mencukupi untuk melanjutkan pendidikannya di SMA.

Belum lagi adanya Pandemi Covid 19, membuat Raffael harus menelan pil pahit.

Namun doa dan perjuangannya menemukan titik cerah. Ia dipertemukan dengan Agus.

Raffael pun diajak untuk ke Yayasan Hati Bagi Bangsa dan Raffael bisa melanjutkan pendidikannya lantaran dibiayai oleh yayasan tersebut.

Bahkan Raffael sangat bersyukur, kini ia bisa melanjutkan pendidikan hingga bangku kuliah.

Menurutnya, tanpa Yayasan Hati Bagi Bangsa dan peran Agus, Raffael tak akan bisa mewujudkan impian untuk mengeyam pendidikan.

"Tidak hanya sebagai ayah, Pendeta Agus sudah seperti pendidik dan pengayom, ia sosok yang sangat luar biasa," terangnya.

Dirikan Yayasan Hati Bagi Bangsa

Yayasan Hati Bagi Bangsa sendiri didirikan oleh Agus pada 2015 silam untuk memberikan harapan kepada baru masyarakat marjinal.

Tak hanya anak jalanan yang putus sekolah, yayasan tersebut juga membantu pekerja seks, pencandu narkoba, lansia terlantar hingga ODHA di Kota Semarang.

Agus sendiri berujar hingga kini telah menyekolahkan 200 anak jalanan, merawat lansia hingga balita.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved