Kesehatan Anak
Kenali Dampak Toilet Training yang Tertunda, Orang Tua Bisa Stres dan Resiko Penyakit Pada Anak
Toilet training yang tertunda dapat berpotensi menyebabkan stres pada orang tua dan berisiko pada anak terkena diare, infeksi dan hepatitis A.
|
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Meitha P.E. Togas, SpA(K), memberikan penjelasan terkait toilet training pada anak saat Media Briefing dengan topik: Mengenalkan Toilet Training pada Anak yang akan diadakan secara virtual, Selasa (24/12/2024).
Pada usia 24 bulan, anak memiliki kecakapan bahasa untuk mengerti dan berkomunikasi.
Maka, sebagian besar perkembangan fisiologis, kognitif, dan emosional untuk toilet training ada pada usia 18 hingga 30 bulan.
Dr. Meitha juga mengingatkan pentingnya menyediakan perlengkapan pendukung, seperti dudukan toilet yang nyaman, bangku, dan pelindung deflektor untuk anak laki-laki.
"Latihan dapat dimulai dengan membawa anak ke toilet setiap 90 menit. Jika terjadi insiden seperti ngompol, anak diajak membantu membersihkan tanpa hukuman agar memahami konsekuensi alami," tandasnya.
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait:#Kesehatan Anak
Combiphar Rilis OB Combi Anak Batuk Pilek, Tangani Gejala Batuk Pilek Tanpa Demam |
![]() |
---|
Waspada, Anak Mendengkur Tiga Kali dalam Seminggu Jadi Tanda Bahaya Gangguan Pernafasan |
![]() |
---|
Madu Jamu untuk Menambah Nafsu Makan Anak, Temoo Raih Top Innovation Choice Award 2025 |
![]() |
---|
RSKB Columbia Asia Hadirkan Pediatric Care, Layanan Kesehatan Anak yang Ramah dan Komprehensif |
![]() |
---|
Skrining dan Rujukan Terapi Jadi Kunci Deteksi Awal dan Intervensi Tepat Penanganan Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.