Berita Jakarta
Menjelang Libur Nataru, Martini Terpaksa Naikkan Harga Telur Jadi Rp 32.000 per Kg di Pasar Tomang
Menurut Martini selaku penjual telur, harga tersebut merangkak naik tiap harinya jelang Nataru.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Salah satunya harga telur ayam.
Di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, harga telur ayam negeri mengalami kenaikan hingga Rp 32.000 per-kilogram.
Padahal biasanya, harga telur ayam hanyalah Rp 28.000 per-kilogram.
Menurut Martini selaku penjual telur, harga tersebut merangkak naik tiap harinya jelang Nataru.
Ia juga tidak bisa memprediksi kapan harga telur akan kembali turun.
"Naik terus dari Rp 28.000, Rp 29.000, Rp 30.000, sampai sekarang Rp 32.000," ujar Martini saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Kamis (19/12/2024).
Martini sendiri mengambil telur dari peternak di Cianjur, Jawa Barat.
Dari tempat tersebut, harga tersebut sudah merangkak naik.
Sehingga mau tidak mau, Martini menaikkan harga jualnya di pasar tradisional.
"Ya naik juga. Pokoknya kami beli berapa, ya dijual harga segitu," ungkap Martini.
Diakui olehnya, dengan kenaikan harga bahan pokok ini, banyak pembeli yang akhirnya mengurangi pembelian.
Para pembeli biasanya datang dan hanya membeli telur sebanyak setengah kilogram hingga 1 kilogram saja.
"Ya sekarang tetap saya layanin, mau dia (pembeli) beli 1 kilogram atau setengah kilogram juga," jelas dia.
Dengan adanya kenaikan ini, Martini berharap pemerintah bisa lebih memerhatikan pasar dan segera mengendalikannya.
"Pemerintah perhatiinlah bahan pokok, kebutuhan rakyatnya, jangan di atas ribut terus kasian rakyatnya," pinta Martini.
Apalagi dengan rencana kenaikan pajak hingga 12 persen, hal itu membuat rakyat semakin tercekik.
"Biasanya tiap Desember naik. Justru kalau lebaran enggak terlalu, karena pemerintah intervensi. Kalau Nataru gini baru (naik)," pungkas dia.
Untuk informasi, selain ayam negeri, Martini menjual telur ayam kampung seharga Rp 2.500 per-1 butir dan telur ayam kampung omega Rp 3.500 per-butir.
Sementara, telur bebek dijualnya denhan harga Rp 3.200 per-butir, dan telur ayam negeri omega Rp 37.000 per-kilogram.
Sementara itu, salah seorang pembeli bernama Suemah (60) menyampaikan bahwa kenaikan harga Nataru ini sangat terasa olehnya.
Di mana, setiap hari dirinya harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk bisa membeli sejumlah bahan pokok.
"Iya memang naik, tapi berupaya enggak ngeluh ya, soalnya mau gimana lagi, butuh," ujar Suemah, di Pasar Tomang Barat, Kamis.
Kali ini, Suemah yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga, membeli telur sebanyak 2 kilogram.
Telur itu akan menjadi stok untuk makan dirinya dan satu orang anaknya.
Namun apabila sedang tidak memiliki uang, Suemah memilih membeli telur pecah karena harga yang terjangkau.
"Kalau lagi kepepet banget, paling beli telur pecah, karena harganya lumayan murah, Rp 1.000 untuk satu butirnya," pungkas dia.
Pantau harga
Sementara itu Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit mengatakan harga sejumlah komoditi pangan di wilayah Jakarta Barat memang cenderung naik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Untuk komoditi telur, cabai merah keriting, cabe rawit merah, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan daging ayam ras dan beberapa komoditi lainnya masih tinggi atau cenderung naik, komoditi sisanya stabil," ungkap Novy kepada wartawan, Kamis (19/10/2024).
Kendati demikian, Novy mengungkap jika harga komoditi lain seperti beras premium, beras medium, gula pasir, minyak goreng curah, minyak goreng kemasan, tepung terigu 1 kilogram masih tergolong stabil.
Menurut Novy, fluktuasi harga komoditi tersebut diperoleh dari pemantauan harga yang dilakukan Sudin KPKP Jakarta Barat di sejumlah pasar. Di antaranya Pasar Pecah Kulit Tamansari, Pasar Kalideres Kalideres, Pasar Lokbin Kembangan.
Kemudian, di Pasar Slipi, Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Pasar Jembatan Dua Tambora, Pasar Pos Pengumben Kebon Jeruk dan Pasar Ganefo, Cengkareng.
"Tugas kami monitoring, melaporkan situasi dan kondisi (harga pangan) di wilayah," kata Novy menanggapi soal kenaikan harga pangan jelang Nataru, Kamis. (m40)
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
| Antisipasi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem, Polres Jakbar Siapkan Perahu hingga Tali Tebing |
|
|---|
| Pohon Tua di Jakarta akan Ditebang, Upaya Antisipasi Tumbang saat Hujan Deras dan Angin Kencang |
|
|---|
| Ruang Merokok Indoor Dihapus, Tempat Hiburan Malam Termasuk Kawasan Tanpa Rokok |
|
|---|
| Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 6,3 Persen Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Penampakan Avanza yang Tertimpa Pohon Tumbang di Dharmawangsa Jaksel, Sebabkan Satu Orang Tewas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.