Ikut Program Motis Nataru 2024, Amel Boyong Buah Hati Pulang Kampung ke Madiun Jawa Timur

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Penuh suka cita sekaligus bersemangat, Amelia Dewi alias Amel salah satu peserta yang mengikuti program mudik Angkutan Sepeda Motor Gratis dengan Kereta Api (Motis) Nataru 2024 akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur.

Ditemui Wartakotalive.com di Stasiun Jakarta Gudang, Kamis (19/12) Amel tengah sibuk melengkapi persyaratan yang harus dilampirkan peserta.

Persyaratan yang harus dilampirkan sangat mudah yakni mulai dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Keluarga (KK), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan foto motor peserta. Para petugas pun sigap membantu.

Amel mengaku senang dan bersyukur dengan hadirnya program Motis yang dinisiasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub.

Apalagi biaya yang dikeluarkan sangat ringan di kantong.

“Senang sekali libur Nataru diadakan program Motis, persyaratan yang disertakan juga mudah, saya juga bisa ajak anak saya ke kampung halaman. Motornya gratis, kemudian penumpang hanya membayar Rp 20.000 per orang,” ucap Amel.

Perempuan berusia 33 tahun ini mengatakan nantinya perjalanan dimulai dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat menuju Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta pada Rabu (25/12). Kemudian perjalanan akan kembali dilanjutkan menuju Madiun.

“Karena kampung saya paling dekat dengan Stasiun Lempuyangan, jadi turunnya di sana ya baru lanjut ke Madiun,” ucap dia.

Dia berharap program Motis terus diadakan karena sangat membantu masyarakat untuk ke kampung halaman atau liburan bersama keluarga.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com di lokasi, posko pendaftaran Motis terpantau ramai. Para peserta yang datang memiliki latar belakang yang beragam mulai dari driver ojek online, ibu rumah tangga, dan para pekerja kantoran.

Terdapat kursi-kursi berjejer rapih yang disediakan petugas untuk para peserta untuk menunggu giliran mendaftar.

Para petugas yang mengenakan pakaian bernuansa biru itu pun sibuk melayani peserta.

Di samping posko, para petugas juga terlihat berjibakku mengemas motor para peserta menggunakan kardus hingga siap dikirim ke stasiun tujuan masing-masing peserta.