Berita Tangerang

Satu Keluarga Tewas di Ciputat Timur Tangsel, Terlihat Harmonis dan Sering Liburan

Polisi masih mendalami motif dibalik tewasnya satu keluarga yang diduga bunuh diri yang beralamat di Kampung Poncol Indah, Ciputat Timur

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
YL (28) dan AH (3), ibu dan anak kasus satu keluarga tewas di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan dimakamkan di satu liang lahad di TPU Raudhatul Jannah, Makam Poncol, Senin (16/12/2024). 

Keluarganya pun menaruh curiga terhadap Ade Fadli dan istri, Yunita karena belum ada tanda-tanda kehidupan hingga pukul 11.00 WIB sehingga keduanya membuka pintu melalui jendela yang tak terkunci.

"Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.

 "Kemudian saksi 2 berusaha membawa korban A.H (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.

"Untuk korban AF ditemukan Meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu flapon," jelasnya.

Lebih lanjut, Kemas mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan soal dugaan pembunuhan terlebih dahulu yang dilakukan Ade Fadli.

"Masih didalami dalam proses penyelidikan ya (dugaan pembunuhan). Iya (dalami ada dugaan pembunuhan atau tidak) kan ada korban anak 3 tahun tersebut," kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin saat dihubungi, Senin (16/12/2024).

Untuk itu, Kemas mengatakan pihaknya akan menggunakan metode scientific crime investgation dengan memeriksa saksi-saksi dan alat bukti dengan menggandeng Ahli Kedokteran Forensik.

Sejumlah bukti termasuk tiga ponsel milik korban Ade Fadli dan keluarga pun saat ini tengah diperiksa. Nantinya, ponsel tersebut akan dibongkar untuk mengetahui petunjuk motif dari kasus  satu keluarga tewas ini. 

"Belum bisa kami pastikan karena kami akan menggunakan metode scientifik criminal investigation untuk membuat jelas nanti akan kami libatkan juga ahli digital forensik, kedokteran forensik," ucapnya.

Yani, kakak dari korban Yunita Lestari, menjadi salah satu saksi yang menemukan tiga jasad di dalam rumah.

Ia mengaku sempat melihat keponakannya, AH, kritis dengan kondisi mulut berbusa.

"Keponakan saya enggak ketolong. Tadi sempat dibawa ke klinik."

"Saya tahu memang sudah tidak ada (meninggal). Mulutnya juga sudah berbusa," bebernya, Minggu.

Ia juga melihat darah di mulut AH serta luka jeratan tali di lehernya.

"Di sini ya berdarah (nunjuk arah pinggir bibir). Di sininya (leher) ada semacam geretan (bekas tali) gitu. Biru lehernya," tambahnya.

Terkait kondisi jasad adiknya, Yani mengaku tak begitu memperhatikan karena fokus menyelamatkan AH yang kritis.

"Saya kurang tahu, enggak merhatiin tapi yang saya perhatiin itu anaknya dia, orang dioper ke saya, saya pegangkan dibawa ke luar (klinik)," sambungnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved