Reaksi Palestina Atas Runtuhnya Rezim Bashar al-Assad di Suriah, Hamas Ikut Buka Suara

Palestina buka suara terkait dengan perang saudara di Suriah yang berujung tumbangnya rezim Bashar al-Assad.

Editor: Desy Selviany
Kompas.com
Sorak-sorai warga Suriah berbahagia merayakan jatuhnya rezim Presiden Bashar Al Assad pada Minggu (8/12/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM - Palestina buka suara terkait dengan perang saudara di Suriah yang berujung tumbangnya rezim Bashar al-Assad.

Sejumlah faksi-faksi di Palestina pun mayoritas memberikan dukungan kepada rakyat Suriah

Dimuat Al Jazeera pada Selasa (10/12/2024) Palestina berharap setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pemerintah baru akan mendukung perjuangan Palestina.

“Faksi-faksi Palestina sebagian besar menyatakan dukungannya terhadap rakyat Suriah setelah jatuhnya Assad dan berharap pemerintah baru akan mendukung perjuangan Palestina,”. 

Sementara itu pemerintah Palestina sendiri pada Minggu mengucapkan dukungannya untuk rakyat Suriah

Mereka menghormati pilihan rakyat Suriah yang memilih menumbangkan rezim Bashar al-Assad.

Negara Palestina, yang dijalankan oleh Otoritas Palestina, mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya mendukung rakyat Suriah.
 
“menghormati keinginan dan pilihan politik mereka, dengan cara yang menjamin keamanan dan stabilitas mereka serta menjaga pencapaian mereka”.

Sementara itu, Hamas, yang memerangi pasukan Israel di Gaza, pada hari Senin mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah karena mencapai “aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan”.

“Kami berdiri teguh bersama rakyat Suriah… dan menghormati kemauan, kemerdekaan, dan pilihan politik rakyat Suriah,” kata kelompok Palestina dalam sebuah pernyataan.

Mereka juga mendesak warga Suriah untuk bersatu dan “bangkit mengatasi luka masa lalu”, mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “agresi brutal” Israel terhadap Suriah.

Hamas menambahkan bahwa mereka berharap Suriah akan melanjutkan “peran bersejarah dan penting dalam mendukung rakyat Palestina”.

Hamas berpihak pada pemberontakan melawan al-Assad pada awal krisis meskipun mereka bersekutu dengan Iran, yang mendukung pemerintah di Damaskus. 

Posisi kelompok Palestina mendinginkan hubungan dengan Teheran dan Hizbullah di Lebanon, namun aliansi tersebut akhirnya bangkit kembali meskipun ada perbedaan pendapat mengenai Suriah.

Baca juga: Begini Momen Presiden Suriah Bashar Al Assad dan Keluarga Kabur ke Rusia

Diketahui ribuan warga Suriah menjarah Istana yang menjadi tempat tinggal Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Warga Suriah memasuki istana presiden di ibu kota Damaskus setelah jatuhnya Bashar al-Assad.

Benda-benda dan furniture terlihat berserakan di ruangan-ruangan kosong.

Dari tayangan yang viral di platform X, warga terlihat menjarang barang-barang mewah Bashar al-Assad. 

Mulai dari kursi hingga motor dibopong oleh warga keluar dari Istana. 

Pemberontak Suriah mengumumkan rezim Presiden Bashar Al Assad yang telah berkuasa selama 24 tahun berakhir usai menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi.

"Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah," kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Jazeera.

Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil "merebut" dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

"Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan," bunyi pernyataan pemberontak.

Dikutip dari CNN, pemberontak juga mengklaim berhasil "membebaskan ibu kota Damaskus dari Bashar Al Assad."

"Kami mendeklarasikan Kota Damaskus bebas dari tirani Bashar Al Assad. Untuk orang-orang yang terusir di dunia, sebuah Suriah yang bebas menunggu kalian semua," bunyi pernyataan pemberontak di saluran Telegram mereka.

Pengumuman ini muncul setelah pemberontak berhasil merangsek masuk menduduki ibu kota Damaskus dalam 24 jam terakhir.

Sejumlah video yang beredar di media social memperlihatkan ribuan warga turun ke jalan bersuka cita.

Salah satu video memperlihatkan ribuan orang berkumpul di Ummayad Square, berdiri di tank-tank militer pasukan Assad yang ditinggalkan sambil bernyanyi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved