Tetangga Ungkap Sosok Keluarga yang Dibunuh Anak 14 Tahun, Dikenal Ramah dan Suka Membantu

Tetangga mengungkapkan keseharian keluarga di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan yang dibunuh oleh anaknya sendiri. 

Editor: Desy Selviany
Kolase foto/istimewa
Sosok ibu ikut ditikam anak kandungnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan bekerja di properti 

WARTAKOTALIVE.COM - Tetangga mengungkapkan keseharian keluarga di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan yang dibunuh oleh anaknya sendiri. 

Tetangga menyebut bahwa keluarga yang tewas dibunuh oleh anak sendiri merupakan keluarga yang normal pada umumnya. 

Bahkan sang nenek, inisial RM dikenal sebagai penghuni lama yang ramah dan gemar membantu tetangga

Seorang warga inisial RS (70) mengaku sudah mengenal keluarga tersebut sejak tahun 1985. 

Keluarga itu sudah mendiami rumah di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan selama puluhan tahun hingga beranak cucu.

"Saya masuk ke kompleks sini sejak 1985 dan keluarga korban sudah ada sebelum saya (tinggal)," kata RS seperti dikutip Kompas.id yang tayang pada Sabtu (30/11/2024). 

Maka dari itu tetangga korban mengaku teramat kaget dengan peristiwa Sabtu dini hari tersebut lantaran keluarga itu dikenal ramah. 

RS lalu mengenang perempuan berinisial RM, salah satu korban yang dibunuh oleh MA (14). 

Dalam kesehariannya, RM dikenal sangat ramah dan suka menolong terhadap sesama. 

Baca juga: Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Tidak Ditahan di Polres Jaksel

Bahkan, RM selalu berkegiatan sosial. 

"Setiap ada warga yang meninggal, ibu RM adalah orang yang paling sibuk mempersiapkan pemakaman," katanya. 

Hal itu juga diungkapkan oleh rekan kerja RM, Damy (55). 

Menurut Damy, RM ialah sosok yang ramah dan baik kepada keluarganya. 

"Setiap ada keluarganya yang sakit, Ibu RM tidak segan untuk membiayai," katanya. 

Bukan saja sang nenek yang dikenal ramah, cucunya, MA, yang tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya itu juga dikenal pribadi yang ramah. 

RS semula juga tak menyangka bahwa pelaku pembunuhan itu ialah MA. Sebab MA merupakan anak yang baik dan sopan terhadap tetangga.

Sebagai informasi dalam kasus ini, diketahui pelaku membunuh ayah kandung dan neneknya berinisial APW (40) dan RM (69). 

Keduanya tewas dengan luka tusuk di leher dan punggung.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa korban setelah mendapat bisikan gaib.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Gogo.

Nantinya, jelas Gogo, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. 

Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.

"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar Gogo.

Gogo Galesung mengatakan, kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

(Wartakotalive.com/DES/Kompas)

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved