Traveling
Kenali Budaya Melalui Studi Lapangan, Mahasiswa UMB Kunjungi Kawasan Pecinan Glodok Jakarta Barat
Pecinan Glodok di Jakarta Barat dijadikan wisata sejarah hasil kolaborasi banyak etnis, seperti Tionghoa, Sunda, Betawi, hingga Jawa.
Terdapat Gua Maria di sebelah kanan gereja yang dilengkapi dengan patung Bunda Maria, Lusia, Yasinta, dan Fransisco yang sudah diberkati pada 25 Oktober 1992.
Gua Maria ini bisa digunakan untuk berdoa dan disediakan lilin juga di sebelah kanan Gua Maria.
Di sebelah gereja terdapat Lonceng Malaikat Tuhan.
"Lonceng biasanya dibunyikan jam enam pagi, duabelas siang, dan enam sore, hingga setiap lonceng dibunyikan, siswa di sekolah akan ikut berdoa," ujar Greg.
Klenteng Toasebio
Klenteng Hong San Miao atau Toasebio sudah berdiri jauh sebelum peristiwa geger pecinan pada tahun 1740.
Klenteng mulai dibangun tahun 1751 dengan pembuatan hiolo kotak di altar kongco Cheng Goan Cheng Kun hingga selesai di renovasi tahun 1754.
Selanjutnya, Kapitan Li Dai Dian dipilih menjadi ketua Klenteng Toasebio pada tahun 1819.
Ia digantikan Letnan Wang Feng Guan pada tahun 1839.
Perluasan wilayah Klenteng Toasebio ditandai dengan pembelian satu wilayah tanah yan didalamnya terdapat bangunan Klenteng Toasebio dari Bank Escompto yang dibeli Tan Hok tahun 1912.
Seiring berjalannya waktu, dibangunlah Yayasan Wihara Dharma Jaya Toasebio yang didirikan 9 orang.
Mereka adalah Ferdinand Kenchana Jaya, Husen Buntara Sjarifudin, Agustinawati S.A, Harjanto Widjaja, Husin Buntara Sjarifudin, Liaw Kiong Hoa, Mujadin Pangestu, Rachman Santosa dan Wong Sen Fie.
Ferdinand Kenchana Jaya sebagai ketua dewan kehormatan seumur hidup dan pengawas pada tahun 1983.
Tugasnya dilanjutkan Husen Buntara Sjarifudin.
Pada tahun 1983, Vent Kenchana Jaya menghibahkan tanah bangunan Klenteng Toasebio dan sekitarnya ke Yayasan Wihara Dharma Jaya Toasebio.
Banyak sekali lentera yang digunakan untuk berdoa kepada para dewa agar diberikan keselamatan serta kesejahteraan dalam hidup.
Proses belajar ini membantu mahasiswa Universitas Mercu Buana mengenal berbagai budaya di Pecinan Glodok, termasuk sejarah dan tradisi komunitas Cina, Kristen, dan Buddha.
Pecinan Glodok
Pecinan Glodok Jakarta
Candra Naya
Gedung Candra Naya
rumah candra naya
mahasiswa Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
Vihara Dharma Bakti
Gereja Katolik St Maria De Fatima
Klenteng Toasebio
Cheria Holiday Unggah Pesan Cinta untuk Para Agen Bodong yang Senang 'Main Petak Umpet' |
![]() |
---|
Hadirkan Fleksibitas dengan Sensasi Umrah Suka Suka, Ini yang Dilakukan Jazira Wisata |
![]() |
---|
Cerita Gotong Royong Digital, Kisah Hey Bali Kembalikan Barang Turis Tertinggal Tanpa Pungutan Biaya |
![]() |
---|
Intip Ruang Tahanan Bawah Tanah Kota Tua Jakarta, 2 Pahlawan Ini Merasakan Kedapnya Penjara Belanda |
![]() |
---|
Gandeng UMKM dan Kesenian Lokal, Suadesa Festival 2025 Digelar PGN untuk Mendorong Kemandirian Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.