Pilkada 2024

Disebut Ridwan Kamil Jadi Gubernur Paling Brutal Gusur Warga, Ternyata Ahok Kader Gerindra Saat Itu

Disebut Ridwan Kamil Jadi Gubernur Paling Brutal Gusur Warga, ternyata Ahok Kader Partai Prabowo Gerindra Saat Itu

kolase foto istimewa
Kolase Ahok dan Ridwan Kamil. Disebut Ridwan Kamil Jadi Gubernur Paling Brutal Gusur Warga, Ahok ternyata Kader Partai Prabowo Saat Itu. Partai Prabowo yakni Gerindra inilah yang kini mengusung Ridwan Kamil. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil menyebut bahwa mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah Gubernur Jakarta paling brutal mengggusu warga saat menjabat.

Ridwan Kamil juga menyebut bahwa Ahok sebagai kader PDIP melakukan itu dan menyebut berasal dari partai yang sama dengan lawannya kini yakni pasangan Pramono Anung dan Rano Karno.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat debat ketiga Pilkada Jakarta, Minggu (17/11/20240. "Gubernur paling banyak menggusur itu datangnya dari partai mas Pram. Pak Ahok itu menggusur 113 penggusuran," kata Ridwan Kamil.

"Menurut JJ Rizal, gubernur paling brutal lakukan penggusuran itu Pak Ahok dari partai Mas Pram dan Bang Doel," sindir Ridwan Kamil lagi.

Ucapan Ridwan Kamil tersebut dilontarkan saat Ridwan Kamil menanyakan koefisien dan efektivitas bangunan milik pemerintah untuk dijadikan hunian bagi warga kepada lawannya Pramono Anung.

Namun, justru terungkap bahwa saat menjabat Gubernur Jakarta, Ahok belum menjadi kader PDIP.

Baca juga: Debat Terakhir, Ridwan Kamil Sebut akan Berikan Subsidi untuk Masalah Air Bersih Jakarta

Bahkan kala itu, Ahok adalah kader Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto, yang kini mengusung Ridwan Kamil menjadi calon gubernur Jakarta.

Dari penelusuran WartaKotalive.com tercatat bahwa pada Pilkada Jakarta tahun 2012, Ahok maju sebagai calon wakil gubernur, mendampingi Joko Widodo sebagai calon gubernur.

Pasangan Jokowi-Ahok kala itu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Ketika pencalonannya, Ahok berpindah partai dari Golkar ke Gerindra. 

Ahok diketahui memulai karir politiknya dengan bergabung ke Partai Perhimpunan Indonesia Baru di tahun 2003.

Kemudian dia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan berhasil memenangkan kursi.

Pada Pilkada Belitung Timur 2005, dia diusung sebagai calon Bupati Belitung Timur didampingi oleh Khairul Effendi.

Ia berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 37,13 persen.

Baca juga: Pengamat Kritisi Visi Misi Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun sat Debat Ketiga, Pramono Anung Gimana?

Selanjutnya, Golkar menjadi wadah politik baru bagi Ahok untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), untuk daerah pemilihan Kepulauan Bangka Belitung pada Pemilu Legislatif 2009.

Ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.

Kemudian Ahok memutuskan keluar dari Gerindra di tanggal 10 September 2014, karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada.

Gerindra mendukung RUU Pilkada, sedangkan Ahok dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan 'membunuh' sistem demokrasi di Indonesia.

Ahok saat itu sempat berstatus politikus independen.

Ahok kemudian diangkat sebagai Gubernur Jakarta untuk masa jabatan 19 November 2014 sampai 9 Mei 2017.

Ahok menggantikan Jokowi yang maju dan terpilih sebagai presiden.

Hingga akhirnya di tahun 2019, tepatnya di hari Jumat tanggal 8 Februari, Ahok secara resmi bergabung dengan PDIP.

Kata Sekjen Gerindra

Sementara itu Sekretaris (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani turut menghadiri lansung debat ketiga pilkada Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024) malam. 

Dengan melihat penampilan Ridwan Kamil di debat, Muzani mengatakan, dirinya semakin yakin pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 itu bakal menang di Pilkada Jakarta 2024 mendatang. 

Kemudian menurutnya, Ridwan Kamil-Suswono tampil sangat baik.

Sepanjang debat, kata Muzani, keduanya mampu menjelaskan visi, misi, serta gagasan dan program yang telah disiapkan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global.

”Bagus dan membanggakan, baik untuk demokrasi kita. Insya Allah Pak Ridwan Kamil menang,” kata Muzani, Senin (18/11/2024).

Sebagai informasi, debat ketiga Pilkada Jakarta diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Baca juga: Kawasan Sudirman-Thamrin Cuma Citra, Ridwan Kamil Ungkap Borok Kota Jakarta: Ada Kekumuhan Ekstrem

Mereka beradu visi dan misi seputar tema yang telah disiapkan oleh KPU Jakarta yakni "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim".

 Sama seperti pelaksanaan debat sebelumnya, debat terakhir ini berlangsung panas.

Ada 6 sub tema dalam debat ketiga yang dibahas.

Yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Ada 7 panelis yang dihadirkan dalam debat 3 Pilgub DKI Jakarta, kemarin. Yakni:

1.Anton Aliabbas, SPi, MSi, MT, PhD

2.Dr.drs.Yayat Supriyatna, MSP

3.Harry Ara Hutabarat, SH, MH

4.Dr.Arisman

5.Dr.Endang Sulastri, M.Si

6.Karyono Wibowo

7.Suci Fitriah Tanjung.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved