Berita Daerah

Semaraknya Gebyar Budaya Maluku Utara, Sultan Tidore Husain Alting Sjah Ikut Dalam Tarian Cakalele

Semaraknya Gebyar Budaya Maluku Utara, Sultan Tidore Husain Alting Sjah Ikut Dalam Tarian Cakalele

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Sultan Tidore Husain Alting Sjah turut berpartisipasi dalam tarian Cakalele dalam Gebyar Budaya Maluku Utara pada Sabtu (15/11/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Keheningan yang biasa menyelimuti bumi Hibualamo, Maluku Utara, berubah menjadi hiruk-pikuk yang penuh semangat pada Sabtu (16/11/2024). 

Puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Maluku Utara tumpah ruah memenuhi jalan menuju Rumah Adat Hibualamo.

Mereka datang untuk merayakan Gebyar Budaya yang digelar oleh Canga Muda, sebuah acara yang kali ini dimeriahkan dengan kehadiran Sultan Tidore, Husain Alting Sjah.

Jalanan yang biasanya tenang kini dipenuhi oleh lautan manusia yang wajahnya dipenuhi senyuman dan semangat.

Sultan Husain Alting Sjah disambut dengan tarian Cakalele, tarian perang khas Maluku Utara yang melambangkan keberanian, kehormatan, dan semangat juang masyarakat setempat.

Setelah tarian Cakalele, Sultan kemudian diarahkan menuju panggung utama dengan iringan Tarian Denge, sebuah tarian adat yang melambangkan rasa syukur dan penghormatan kepada tamu agung.

Selanjutnya, dilaksanakan prosesi Jokokaha, yaitu cuci kaki Sultan, yang memiliki makna simbolis sebagai ucapan selamat datang dan penghormatan tinggi kepada Sultan Tidore.

Air yang digunakan dalam prosesi ini dipersembahkan sebagai simbol doa dan harapan untuk kebersihan hati serta keberkahan dalam setiap langkah Sultan.

Acara semakin meriah dengan penampilan berbagai seni dan budaya dari berbagai daerah di Maluku Utara.

Kelompok Yangere Gabungan dan Velves Voice memukau ribuan pasang mata dengan lagu tradisional yang menggema, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.

Penampilan mereka berhasil menyatukan generasi tua dan muda melalui alunan melodi yang merdu.

Tidak ketinggalan, tarian adat Bugis KKSS menjadi daya tarik tersendiri.

Para penari memperlihatkan gerakan lincah yang menggambarkan hubungan erat antara masyarakat Bugis dan Maluku Utara, yang telah terjalin sejak lama.

Puncak kemeriahan acara ini adalah tarian kolosal SSGG, yang melibatkan puluhan penari dengan gerakan yang sinkron dan mempesona.

Tarian ini menjadi simbol kerukunan, persatuan, dan semangat gotong royong masyarakat Maluku Utara.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved