Pilkada

Pengamat Khawatir Jokowi Kampanyekan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Malming Nongkrong di Koridor Gatsu Solo

Saat ini publik sedang cemas, Jokowi kembali cawe-cawe di Pilkada Jateng. Ini berbahaya buat demokrasi. Saat menikmati pensiun, Jokowi nongkrong.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Analis komunikasi politik Hendri Satrio khawatir Presiden ke-7 RI ikut kampanye untuk paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng 2024. Menurut, ini tak etis, sebab sebagai mantan presiden harus netral dan menjadi bapak bangsa. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi menikmati masa pensiun.

Namun, aktivitas yang kosong itu membuat Jokowi berinisiatif mencari kesibukan.

Salah satunya dengan wacana keikutsertaan Jokowi pada kampanye paslon di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Tentu wacana ini membuat khawatir analis komunikasi politik, Hendri Satrio.

Hendri mengatakan, secara Undang-undang (UU) memang sah saja dikarenakan Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden. 

Baca juga: Dianggap Senior, Luhut Cerita Pengalaman Jadi Menteri Jokowi saat Retreat di Akmil Magelang

Namun, Jokowi seharusnya sadar akan etika politik. 

Apalagi, sekarang ini putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sudah menjabat sebagai wakil presiden.

"Ini masalah etika, Pak Jokowi kan mantan presiden yang seharusnya menjadi bapak bangsa, putranya masih menjadi wakil presiden," kata Hendri, Sabtu (26/10/2024).

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu menilai, publik sudah mengetahui arah dukungan politik Jokowi di Jawa Tengah tanpa harus menjadi juru kampanye. 

Baca juga: Jokowi Disambangi Menteri Arab Usai Tak Jadi Presiden

Sebab, Gibran sudah beberapa kali terlihat bersama dengan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di beberapa kesempatan.

Salah satunya saat mengantarkan pasangan tersebut mendaftar ke KPU pada 28 Agustus 2024 lalu.

"Tanpa berkampanye untuk Ahmad Luthfi saya rasa publik sudah tahu jika Jokowi mendukung Ahmad Luthfi, ditambah lagi Gibran meski sudah terpilih menjadi wakil presiden ia ikut mengantarkan Luthfi ke KPU dan terlihat beberapa kali bersama Luthfi," ujar Hendri.

Hendri berpendapat, Jokowi seharusnya tak berdiri di kandidat mana pun di Pilkada serentak 2024, terutama Pilkada Jawa Tengah kali ini.

Baca juga: Tukang Sate Ungkap Biaya Makan Jokowi Usai Tidak Jadi Presiden

Menurutnya, hal tersebut penting agar Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI bisa menjadi bapak bangsa yang mengayomi seluruh kandidat Pilkada Serentak 2024.

"Ada dua alasan mengapa ia tak boleh berpihak, pertama dia adalah presiden ke-7, kedua putranya menjabat sebagai wakil presiden, harusnya ia bisa menjadi bapak bangsa yang mengayomi seluruh kandidat, itu baik untuk demokrasi," imbuh Hendri.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved