Berita Jakarta
Dituduh Berasal dari China, Berikut Fakta Profil Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi
Fakta profil Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi yang membuktikan bahwa Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bukan berasal dari China.
Sejak SD sampai dengan SMA, dia selalu menjadi bintang di sekolahnya karena selalu berada dalam rangking 1 sampai 3. Selepas lulus SMA pada tahun 1986 di Purwokerto, Teguh melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi dan diterima di Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pada tahun 1987 sampai tahun 1988 dia menjadi salah satu Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM. Pengalaman dalam dunia akademis maupun dalam kegiatan ekstra kurikuler menjadikan Teguh berpengalaman dalam kegiatan organisasi dan mudah menyesuaikan dalam berbagai pergaulan.
Untuk memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa S-1 FISIPOL UGM dia menyusun Skripsi dengan judul yang menarik yaitu 'Perkembangan Peran dan Fungsi DPRRI periode 1967 sampai dengan 1987'.
Substansi skripsi tersebut bahkan dituangkan dalam bentuk artikel yang kemudian dimuat dalam Harian KOMPAS pada tahun 1992.
Pada tahun 1991, Teguh Setyabudi lulus dan meraih gelar S-1 dengan predikat lulusan terbaik Fisipol UGM. Dengan menyandang predikat sebagai lulusan terbaik Fisipol UGM, dia diterima menjadi karyawan di Badan Diklat Departemen Dalam Negeri (Depdagri) melalui program khusus, dimana pada saat itu mahasiswa Fisipol UGM yang lulusan terbaik langsung diterima sebagai karyawan di Badan Diklat Depdagri namun belum berstatus sebagai pegawai negeri.
Pada Januari 1993, secara resmi Teguh Setyabudi berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil {PNS} dan mengawali kariernya sebagai PNS di Badan Pendidikan dan Pelatihan Depdagri.
Selain melaksanakan tugas di kantor, Teguh juga sering menjadi instruktur diklat, mengajar berbagai diklat di berbagai daerah.
Pengalaman mengajar di berbagai daerah, menjadikan Teguh juga kenal persis berbagai daerah di Indonesia.
Pada tahun 1996, seluruh Provinsi di Indonesia yang saat itu masih berjumlah 27 Provinsi sudah dikunjungi.
Saat ini dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia, yang sudah dikunjungi Teguh ada 36 Provinsi.
Untuk Kabupaten/Kota di Indonesia yang sudah didatangii ada ratusan, sehingga pengetahuan dan wawasan tentang berbagai daerah di Indonesia juga sudah dikuasai.
Karier Teguh Setyabudi, dari tingkatan staf sampai dengan jabatan eselon III dijalani di Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri.
Pada tahun 2010 pada usianya 43 tahun dia dipromosikan ke dalam jabatan eselon II sebagai Kepala Biro Umum Setjen Kemendagri.
Pada akhir tahun 2013, Teguh Setyabudi mendapat mutasi dan menduduki jabatan sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.
Pada saat menduduk jabatan inilah, dia mendapat pengalaman yang betul-betul riil terkait berbagai implementasi kebijakan dan isue isue politik khususnya yang terkait penataan daerah dan otonomi khusus di daerah, tidak terkecuali dengan pemahaman dan penguasaan otonomi khusus yang berlaku di DKI Jakarta.
fakta profil Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyab
Kabar Hoaks
Teguh Setyabudi
Pj Gubernur DKI Jakarta
Muktamar XIV Al Washliyah 2025, Ketua DPD RI Ungkap Peran Strategis Pemuda Islam dalam Demokrasi |
![]() |
---|
KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Tiket Promo Merdeka Kereta Api Jarak Jauh Masih Tersedia |
![]() |
---|
Sinergi Kemenkum DK Jakarta dan Pemkot Jaksel Bentuk Posbankum dan Koperasi Kelurahan Merah Putih |
![]() |
---|
Jakpro dan Warga Eks Kampung Bayam Aktif Komunikasi Bahas Kesiapan Hunian Kampung Susun Bayam |
![]() |
---|
Bank DKI Berperan Membangun Ekonomi Jakarta, Kadin: Pengosongan Rekening Hanya Merugikan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.