Berita Jakarta
Telur Nyamuk Wolbachia Sukses Disebar di RW 07 Kembangan Utara, 1.185 Warga Jadi Orangtua Asuh
Telur Nyamuk Wolbachia Resmi Disebar di RW 07 Kembangan Utara, 1.185 Warga Ditunjuk Jadi Orangtua Asuh
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN - Ribuan ember-ember yang akan menjadi tempat telur nyamuk ber-wolbachia, secara perdana resmi disebar di lingkungan RW 07, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2024).
Diketahui, ember tersebut nantinya akan digantung di depan rumah-rumah warga yang akan menjadi orangtua asuh (OTA) nyamuk ber-wolbachia.
Berdasarkan pantauan Warta Kota di lokasi, ada penyerahan simbolis ember-ember OTA dari pihak Kementerian Kesehatan (Kemenmes) bersama Pemerintan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada sejumlah warga.
Ember yang nantinya akan menjadi tempat tinggal jentik nyamuk berwolbachia itu memiliki tinggi 12 cm dan diameter 11 cm.
Di kanan kirinya, ember tersebut dilubangi sebanyak 8 buah.
Sementara untuk bagian dalamnya, ember tersebut diisi oleh air bersih setinggi 2 cm dengan pakan nyamuk, serta strip paper untuk tempat tinggal telur nanti.
Dalam demo penyebaran telur nyamuk ber-wolbachia yang dilakukan di RW 07 Kembangan Utara, nampak ember tersebut ditutup rapat dan digantung di depan rumah warga yang menjadi OTA.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Unnes Gantung Diri di Semarang, Diduga Terjerat Pinjol
Baca juga: Mal Ciputra Jakarta Terbakar Hebat, Manajemen Tutup Total Seluruh Operasional Mulai Hari Ini
Baca juga: Cerita Hotman Paris Divonis Dokter Umurnya Tinggal Setahun Lagi, Berawal dari Kemarahan Sang Istri
OTA juga memastikan bahwa ember telur berwolbachia itu terhindar dari sorot matahari langsung dan jangkauan anak-anak.
Sehingga, telur itu diharapkan bisa tumbuh menjadi jentik nyamuk yang bisa membantu menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat Aedes Aegypti.
Terkait implementasi teknologi nyamuk Aedes Aegypti berwolbachia tersebut, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah realisasi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 1 tentang teknologi Wolbachia untuk penanggulangan DBD.
Wilayah Jakarta Barat dipilih sebagai pilot project pertama di Jakarta, dikarenakan jumlah kasus DBD-nya tinggi.
"Peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat terjadi mulai pada bulan Februari tahun 2024 dan mencapai puncaknya pada April 2024 sebanyak 799 kasus," kata Uus dalam sambutannya di RW 07 Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat.
"Selanjutnya pada Maret sampai Juli 2024, jumlah kasus berada di atas nilai maksimal 5 tahun terakhir," imbuhnya.
Adapun kasus tersebut mulai menurun pada Juli 2024, di mana hanya ada 73 kasus.
Sementara wilayah Kembangan dipilih sebagai lokasi peluncuran pertama karena memiliki angka DBD tertinggi pada 2023 dengan insiden rate 54,1 per-100.000 penduduk.
"Kecamatan Kembangan juga memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan warga masyarakatnya dikenal guyub dan suka bergotong royong," kata Uus.
"Sehingga secara prinsip warga di sini menerima dengan baik pelepasan nyamuk Aedes Aegypti berwolbacia," imbuhnya.
Uus menyampaikan, RW 07 Kembangan Utara ini diisi oleh penduduk sebanyak hampir 7 ribu jiwa.
Dengan kepadatan tersebut, gotong royong warga yang kental di wilayah ini menjadi alasan Kecamatan Kembangan dipilih sebagai lokasi peluncuran telur nyamuk Wolbachia di Jakarta.
Uus juga memastikan jika pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan edukasi terkait teknologi penekanan DBD melalui nyamuk ber-wolbachia.
Berkat edukasi tersebut, lanjut Uus, ada ribuan warga yang bersedia dititipkan ember untuk menjadi OTA telur nyamuk ber-wolbachia.
"Yang bersedia untuk dititipkan ember berisi telur nyamuk berwolbachia itu jumlahnya ada 1.185 orang," jelas Uus.
"Dan ini bukan hal yang mudah untuk mengajak, meyakinkan bahwa program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta ini bisa sampai dan bisa mendapatkan juga respon yang positif dari warga masyarakat, khususnya di Kelurahan Kembangan Utara ini," pungkasnya.
Untuk informasi, proses pemantauan telur nyamuk ini akan dilakukan setiap 2 bulan sekali untuk memeriksa pcr dari nyamuk yang mengandung wolbachia.
Adapun target nyamuk yang sudah berwolbachia adalah 60 persen dari nyamuk Aedes Aegypti yang ditangkap. (m40)
| Foto-foto Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji Dishub DKI Jakarta |
|
|---|
| Gudang di Ancol Jakut Dibongkar Terkait Dugaan Pemalsuan Label Asal Produk Impor |
|
|---|
| Upaya Penanganan Tanggul Baswedan yang Jebol di Pasar Minggu Jaksel Terus Dilakukan, Ini Kendalanya |
|
|---|
| Hemat Waktu dan Efisien, Pelayanan SKCK Online Polda Metro melalui Polri Super App dapat Apresiasi |
|
|---|
| Nyaris Tertabrak Mobil BMW di Penjaringan Jakut, Dua Pejalan Kaki Dikeroyok Hingga Terluka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.