Berita Nasional
Megawati-Prabowo Berencana Bertemu, Pengamat Khawatir Akan Terjadi Bagi-bagi Kekuasaan
Sebab, pertemuan dua tokoh nasional itu setidaknya dapat menurunkan tensi politik sebelum Prabowo-Gibran dilantik pada 20 Oktober 2024.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
“Disebut tragedi, karena sangat ironis di negara demokrasi tidak ada oposisi. Karena itu, akan terjadi bencana demokrasi di tanah air,” imbuhnya.
Sebab, kata Jamil, tanpa oposisi Indonesia akan kehilangan esensi demokrasi. Indonesia hanya berlabel demokrasi, tapi praktiknya sudah menjadi negara otoriter.
“Hal itu tentu sudah mengingkari konstitusi negara. Indonesia akan kembali ke zaman kegegelapan, sebagaimana terjadi saat Orla dan Orba. Hal itu juga semakin menjauhkan Indonesia dari cita-cita reformasi. Demokrasi sudah dipadamkan oleh elite politik,” ucapnya.
“Karena itu, pertemuan Megawati - Prabowo diharapkan bukan untuk bagi-bagi kekuasaan, tapi untuk kedamaian negeri tercinta,” tutup Jamil.(m27)
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Garuda Indonesia Umrah Festival Proyeksikan Penjualan 49 Ribu Kursi Penerbangan |
![]() |
---|
Detik-detik Barikade Pasukan Brimob Kena Lemparan Gas Air Mata |
![]() |
---|
Di Hadapan Kapolda Metro Jaya Mahasiswa Tuntut Kapolri Mundur |
![]() |
---|
Komnas HAM Ungkap Sederet Dugaan Pelanggaran HAM Polisi di Pengamanan Unjuk Rasa DPR RI |
![]() |
---|
Melanggar Kode Etik, 7 Anggota Brimob Polda Metro Jaya Jalani Penempatan Khusus di Mabes Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.