Gempa Bumi
BPBD DKI Ingatkan Gempa Megathrust Bukan Bencana Biasa, Ini yang Harus Dilakukan Bila Terjadi
Gempa Megathrust Ditegaskan BPBD DKI Jakarta Bukanlah Bencana Biasa, Ini yang Harus Dilakukan Apabila Bencana Alam itu Terjadi
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Permintaan edukasi mitigasi bencana gempa megathrust di kalangan masyarakat meningkat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyebut, permintaan edukasi ini datang tidak hanya di kalangan masyarakat sipil saja tetapi dunia usaha yang memiliki gedung perkantoran.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, informasi mengenai potensi megathrust memang harus terus disampaikan kepada masyarakat.
Jika tidak disampaikan, Yohan khawatir akan lebih banyak yang kurang peduli tentang potensi yang ada di sekitarnya.
“Nah semenjak adanya isu megathrust, ini jadi cenderung kami banyak dapet permintaan untuk adanya pelatihan atau pengetahuan tentang mitigasi bencana gempa ya. Jadi bagaimana, apa yang harus disiapkan, siapa yang jadi aktor-aktornya kalau ada kejadian ini,” kata Yohan pada Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Batik Diklaim Sepihak, Speed Kaget Pas Googling: Batik dari Indonesia, Kenapa Bilang dari Malaysia?
Baca juga: Ingin Redeem Tiket Whoosh? KCIC Buka Kesempatan Redeem hingga Jumat Pekan Ini, Begini Caranya
Menurut dia, banyak warga sipil maupun kelompok masyarakat yang mendatangi BPBD untuk minta diedukasi.
Bahkan petugas BPBD juga dapat mendatangi ke gedung-gedung perkantoran atau komunitas masyarakat di tingkat RT/RW untuk menyosialisasikan terkait potensi megathrust.
“Kita ada tim yang bisa mensosialisasikan hal ini. Bisa menghubungi layanan 112, itu bebas pulsa, atau bisa juga melalui Community Channel lah, ada layanan WhatsApp nya untuk meminta adanya pelatihan dan pengetahuan kepada masyarakat,” jelasnya.
Yohan mengaku, ikut turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat tentang megathrust.
Sosialisasi ini dilakukan di kelurahan, perkantoran dan permukiman warga dengan harapan mereka lebih waspada terhadap ancaman megathrust.
“Di Jakarta ini bangunan tinggi sangat banyak, ketika terjadi megathrust otomatis ini akan berefek ya, karena kalau misalnya bencananya terjadi pada siang hari kan orang di Jakarta jumlahnya lebih banyak berdomisili di kantor-kantor kan, pada bekerja kan,” ungkapnya.
Jika tidak diperingatkan, Yohan khawatir masyarakat menganggap bahwa gempa megathrust merupakan bencana yang biasa.
Padahal bencana ini bisa mengancam siapapun.
“Kalau ini nggak di-warning (peringatkan), nanti malah menganggap biasa-biasa aja gitu, nggak ada awareness (kepedulian). Padahal SOP (standar operasional prosedur) dalam satu satu gedung itu kan memang harus ada pelatihan dan kesiapan apabila ada megathrust,” tuturnya.
Untuk memaksimalkan pengawasan, BPBD Provinsi DKI Jakarta telah menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKB), sebagai instansi yang bertugas mengamati dan memahami fenomena alam.
Gelombang Tsunami sampai Jepang setelah Terjadi Gempa di Rusia, Warga Diminta Menjauhi Pantai |
![]() |
---|
10 Kawasan Pesisir di Indonesia Ini Wajib Waspada setelah Gempa Bumi Magnitudo 8,7 Guncang Rusia |
![]() |
---|
Waspada Tsunami, BMKG Ingatkan Warga Pesisir Indonesia Timur, Dampak Gempa Rusia M 8,7 |
![]() |
---|
Bekasi Diguncang Gempa Berkekuatan 2,6 Magnitudo, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan |
![]() |
---|
Sebulan Terakhir, Ratusan Gempa Bumi dan Jutaan Petir Menyambar Wilayah yang Dipimpin Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.