Gempa Bumi

Berkaca Gempa Jawa Barat, Ini yang Akan Dialami Jakarta Jika Gempa Megathrust Terjadi

Jakarta Menjadi Wilayah Paling Terdampak Gempa Megathrust, Ini yang Akan Terjadi Jika Gempa Megathrust Terjadi

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Sriwijaya Post
Potensi daerah landaan dan ketinggian tsunami jika zona megathrust dari Bengkulu, Selat Sunda, dan selatan Jawa Barat mengalami gempa dengan magnitudo di atas M 9 dan panjang runtuhan dasar laut 1.000 kilometer, maka ada satu lokasi di Pandeglang yang tinggi tsunaminya 57 meter. Skenario terburuk ini didapatkan dari hasil pemodelan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengingatkan bahaya gempa megathrust di Jakarta.

Di Indonesia, wilayah yang paling terkait dengan megathrust adalah zona subduksi di sepanjang pantai barat Sumatera hingga selatan Jawa.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, meski pusat gempa dari zona megathrust itu sendiri terletak di sepanjang pantai barat Sumatera dan selatan Jawa.

Tetapi Jakarta rentan terkena dampak sekunder dari gempa besar yang dihasilkan oleh zona megathrust.

Megathrust adalah area di mana lempeng tektonik Indo-Australia menyusup di bawah lempeng Eurasia.

Zona yang berlokasi di sekitar Sumatra dan selatan Jawa ini menciptakan potensi gempa besar atau berkekuatan tinggi yang mencapai Magnitudo 8 hingga 9. 

Kata dia, Jakarta sendiri tidak berada tepat di atas zona megathrust, tetapi guncangan dari gempa besar di zona ini masih bisa terasa di kota tersebut, terutama karena posisi Jakarta yang relatif dekat dengan patahan selatan Jawa.

Baca juga: Publik Bandingkan Kaesang dan Mario Dandy di Kasus Gratifikasi Jet Pribadi, Ini Penjelasan KPK

Baca juga: Gelar Hiburan Rakyat, Dedi Mulyadi Kumpulkan Seniman Sunda, Sule, Doel Sumbang, Uding Nganga

“Jika terjadi gempa besar dari zona megathrust, Jakarta bisa merasakan guncangan kuat yang mengancam infrastruktur bangunan, khususnya bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa,” ujar Yohan pada Kamis (19/9/2024).

Menurut dia, kondisi tanah di Jakarta, yang banyak terdiri dari tanah aluvial dan bekas lahan rawa, memperparah dampak guncangan.

Tanah lunak ini lebih mudah mengalami likuifaksi atau pencairan tanah akibat getaran.

Hal ini tentunya bisa menambah kerusakan.

“Gempa besar dari megathrust yang terjadi di lautan juga berpotensi memicu tsunami. Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” jelasnya.

Yohan menjelaskan, megathrust adalah jenis patahan tektonik yang terbentuk di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik menyusup di bawah lempeng lainnya.

Patahan ini terjadi di batas lempeng konvergen, terutama antara lempeng samudera dan lempeng benua.

“Gempa megathrust umumnya sangat kuat dan sering kali berkekuatan besar (magnitudo 8 atau lebih), karena pergeseran yang terjadi di sepanjang patahan ini melibatkan area yang sangat luas dan melepaskan energi yang besar,” ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved