Pilkada
BN Holik Qodratullah, Aktivis Kampung yang Dekat dengan Prabowo, kini Jadi Calon Bupati Bekasi
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah adalah aktivis kampung yang patut dicontoh. Berkat konsisten membela rakyat, jadi dekat Prabowo.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Baddarudin Nooreza (BN) Holik Qodratullah menjadi bakal calon bupati bekasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dia berpasangan dengan bakal calon wakil bupati bekasi Faizal Hafan Farid. Keduanya diusung partai Gerindra, PKS, NasDem dan PAN.
Sebagai politisi partai Gerindra, perjalanan BN Holik telah malang melintang.
Sejak awal hanya sebagai aktivis kampung, lalu menjadi kepala desa, anggota DPRD dua periode hingga menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kisah Bacabup Bekasi BN Holik Pernah Disuguhkan Kopi oleh Prabowo, Ukuran Gelasnya Lebih Besar
Sebelum akhirnya mendapatkan rekomendasi dari Ketum Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal calon bupati bekasi.
Seperti apa sosok dan perjalanan karier BN Holik Qodratullah, tim TribunBekasi.com berkesempatan mewawancarai secara eksklusif di mobil pribadinya saat perjalanan dari KPU Kabupaten Bekasi menuju DPRD Kabupaten Bekasi pada Selasa, 3 September 2024 lalu.
1. Bisa diceritakan arti nama BN pada nama bapak dan awal mula perjalanan kariernya seperti apa?
Sedikit bercerita dulu namanya waktu SD Bambang Nur Holik, cuman karena saya selalu kurang sehat dan mungkin tradisi di kampung dulu ada kasih masukan. Kami ini ras sunda, kalau nama Bambang ini kan ras jawa, kalau rasa jawa ini lebih tua, kita harus hormati sunda ke jawa, kalau pakai nama jawa ini engga bakal kuat nih bocoh, ya dicarilah nama lain.
Baca juga: Demi Maju Calon Bupati Bekasi, BN Holik Rela Mundur Jadi DPRD Provinsi Terpilih 2024-2029
Karena ketika itu agak ribut-ribut sedikit ya makanya dinamakan Badarudin perang badar itu, terus Nurreza Holik Qodratullah. Jadinya singkatannya BN Holik Qodratullah.
Perjalanan karier sebelumnya, saya tidak lebih dari pada aktivis kampung, waktu itu jaman SMA sering jadi panitia agustusan, maulid. Kalau lebaran panitia tour.
Sampai didukung para tokoh mendirikan ikatan remaja islam Cijingga dan menjadi ketuanya. Tujuannya mengajak anak-anak muda untuk bertaqwa dan jauhi obat-obatan terlarang.
Ahamdulillah sangat berhasil banyak pengajian dan hari besar kami selalu selenggarakan acara.
Lalu, waktu jaman kuliah ada Badan Perwakilan Rakyat (BPR) sekarang Badan Permusyawaran Daerah (BPD) di Desa Serang Cikarang Selatan. Waktu itu saya masih bujangan masih lajang dan ditujuk sebagai ketua.
Nah, ada penyelangara Pilkades saya dianggap tegas tapi tetap saya objektif, ribut-ributlah itu. Yang pada akhirnya membawa nama saya sedikit melambung.
Usai ribut-ribut itu akhirnya minta menikah dengan calonnya itu lsaya Jayana Nur Holik Solihah dan saya akhirnya menikah dengan warga desa sebelah. Saat penganten baru itu ada Pilkades di Ciantra, dari pada ribut disana ikut aja nyalon di Ciantra, kata mertua saya.
Lalu, saya berhasil menang jadi kepala desa satu periode selama 5 tahun, 2002 sampai November 2007.
Sementara 2009 ada Pemilu ya, saya ikut lewat Partai Gurem atau Partai Karya Perjuangan.
Ketika itu saya jadi ketuanya di Kabupaten Bekasi dan langsung tancap gas. Dan waktu dengan partai ini di Kabupaten Bekasi dapat dua kursi, salah satunya saya terpilih jadi anggota DPRD.
Partai saya ini engga berlanjut, karena engga lolos. Kemudian 2014 saya ingin mencalonkan di Gerindra tapi ada penolakan baik tingkat Kabupaten, Provinsi karena Partai Gurem dia aja jadi, karena pada takut ada saingan juga, saya akhirnya jadi calon DPR ya saya kalah, karena pergaulan kurang luas, maupun finansial.
Karena saya politisi sejati karena saya engga mau jadi penonton, tapi ga menyerah lanjut 2019 kita menyusun kita berbalik dulu ke usaha setelah gagal 2014, dari nol merangkak banting setir masuk ke dunia properti atau pengembang.
2019, ahirnya saya nyalon lagi, tapi tingkat DPRD Kabupaten. Dan terpilih jadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Satu tahun itu terus saya jadi Ketua DPRD dan kemarin Pemilu 2024 saya terpilih jadi anggota DPRD Provinsi.
Lalu, ada Pilkada saya didorong maju dan akhirnya mendapatkan rekomendasi dari pak Prabowo Subianto.
2. Bisa mendapatkan rekomendasi itu seperti apa? apakah bertemu langsung dengan pak Prabowo?
Sama seperti ketika saya ditunjuk menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bekasi. Itu kan langsung penunjukannya dari pak Prabowo.
Kalau untuk Pilkada ini, sebelum-sebelum saya sering ketika. Ketika ada acara di Hambalang dan lainnya, kita hanya bersalaman saja engga ngobrol panjang lebar.
Tapi memang ada satu kali bertemu dengan pak Prabowo di Kemenhan selama 30 menit.
Ketika itu saya laporan soal aset perusahaan dijadikan sarana sepak bola, kami ngobrol tapi tidak terlalu banyak bangat sekitar 30 menit, isinya lebih cenderung arahan saja.
Saya juga engga menyangka kaya mimpi, bisa ketemu ketua umum partai dan menhan, bahkan saya duduknya ditempat-tempat terhormat itu duduk tempatnya menteri dan duta besar.
Saya diberikan kopi, gelas saya lebih gede, saya puterin gelas, tidak ga apa-apa siapa namanya Holik aja pak. Holik aja, saya sudah banyak menerima tamu banyak minun kopi, silahkan bapak saja.
Saat itu juga pak Prabowo memintanya hanya menanamkan kejujuran, jadilah politisi yang baik dan jujur itu paling fundamental.
3. Lalu, apa motivasi bapak maju jadi calon bupati bekasi?
Dorongan banyak elemen dan tokoh masyarakat. Mereka bilang, kami sudah menjadi anggota DPRD dan ketua DPRD. Pasti sudah banyak tahu betul tentang tata kelola pemerintahan, juga apa yang menjadi masukan dan keinginan masyarakat.
Masih banyak persoalan yang harus dituntaskan, walaupun sebagai Ketua DPRD tapi tetap pembuat kebijakan pembangunan itu eksekutif yakni bupati.
Seperti sekarang ini kalau secara umum belum memuaskan, inilah yang timbul hasrat saya buat maju.
Saya berpikir, kalau saya hidup mementingkan diri saya sendiri ya sudah saya jadi dewan provinsi, tapi saya rasa kurang maksimal. Tapi kalau saya hidup dengan mendarmabaktikan dalam sisa hidup saya, maka saya maju calon bupati.
Karena leluhur saya Bekasi, karena Bekasi ini terlihat belum maksimal, lihat di daerah lain kota itu bersih, asri, indah, saya lihat Kabupaten Bekasi masih belepotan, bagiamana kenyamanan, kesehatan, infrastruktur saya lihat masih belum.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
| PSU Pilkada Papua Sengit, Dua Paslon Klaim Menang, Ini Perolehan Suara Versi QC |
|
|---|
| Gubernur Kalsel Muhidin Tanggapi Denny Indrayana Soal Hasil PSU Banjarbaru |
|
|---|
| Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang, Mulai dari Kota Banjarbaru Sampai Bengkulu Selatan |
|
|---|
| Senin Majelis Hakim MK Putus Sengketa Pilkada Bungo, Ini Bukti Kecurangan yang Terungkap |
|
|---|
| Jelang Dilantik Prabowo Subianto, Sejumlah Pejabat Sudah Tiba di Istana Kepresidenan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Ketua-DPRD-Kabupaten-Bekasi-Jawa-Barat-BN-Holik-Qodratullah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.