Kuliner
Turun Temurun, Mpok Maya Jadi Generasi 3 Jualan Es Selendang Mayang, Rasa Otentik Khas Betawi
Mpok Maya (45) yang merupakan generasi ke-3 penjual Es Selendang Mayang dengan rasa otentik khas betawi di Setu Babakan, Jaksel.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Di tengah siang hari yang terik, semangkuk Es Selendang Mayang menjadi pilihan sempurna untuk melepas dahaga mendinginkan suasana panas.
Es Selendang Mayang merupakan makanan penutup tradisional khas Betawi yang mempunyai rasa manis-gurih.
Penjualnya yang dulu sering berseliweran di kampung-kampung di Jakarta, kini mulai jarang dan langka.
Namun di sekitar Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, makanan menyegarkan ini masih bisa kita jumpai.
Penjualnya adakah Mpok Maya (45) yang merupakan generasi ke-3 penjual Es Selendang Mayang dengan rasa otentik khas betawi.
Mpok Maya melanjutkan usaha ayahnya yang dimulai sekira tahun 2008 silam, dengan mangkal di Setu Babakan.
Baca juga: Mulai Langka, Warga Kramat Jati Diajak Lestarikan Kuliner Betawi Es Selendang Mayang
Kala itu harga perporsi Es Selendang Mayang Rp 5 ribu.
Kini kata Mpok Maya ia melanjutkan usaha ayahnya yang turun temurun sekaligus melestarikan kuliner khas betawi.
Mpok Maya mengaku, suaminya sempat ikut berjualan dengan berkeliling di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Namun, kini sang suami yang bertambah usia, sehingga hanya membantu dirinya berjualan di Setu Babakan.
"Kalau sekarang harga perporsinya Rp 10 ribu. Kalau habis atau enggaknya tergantung ramainya penunjung, kalau lagi ramai bisa 1 nampah selendang mayang, bahkan suka nambah," tuturnya, Sabtu (8/9/2024).
Menurut Mpok Maya jika ada acara di Setu Babakan, dirinya bisa menghabiskan tiga sampai lima nampah Selendang Mayang.
Satu nampahnya bisa dibuat menjadi 80 porsi selendang mayang.
Baca juga: Kuliner Jakarta, Es Selendang Mayang Nicholas dengan Toping Beragam Harga Mulai Rp 10.000
Menurutnya, modal jualan selendang mayang untuk satu nampah, gula aren, santan dan mutiara sekira Rp 500.000.
Jika ia membuat lebih dari satu nampah, maka modalnya akan lebih besar lagi.
Jika satu nampah jadi 80 porsi dan dijual Rp 10 ribu, maka kalau habis, kata Mpok Maya, maka Ia mendapatkan uang Rp 800 ribu.
Setelah dipotong dengan modal Rp 500.000, maka Mpok Maya bisa dapat untung Rp 300.000.
"Kami juga terima pesanan untuk acara-acara ke luar, kadang ada panggilan di hotel-hotel, restauran dan acara lain juga," ungkapnya.
Mpok Maya menerangkan, di luar sana ada penjual Es Selendang Mayang menggunakan sirup bangau warna merah.
Namun, Mpok Maya mengaku tetap menggunakan gula aren karena resep orangtuanya semasa jualan.
Sehingga Mpok Maya menjamin rasa Es Selendang Mayang jualannya sangat otentik dan benar-benar khas betawi.
Namun Ia mengaku, Es Selendang Mayangnya kini ditambahkan mutiara.
Baca juga: Syarifudin Terpanggil Menjual Makanan Tradisional Es Selendang Mayang karena Panggilan Leluhur
Hal itu sebagai tambahan atau pelengkap yang dipakai sejak 2008 agar menarik pembeli.
"Kalau saya dari turun menurun pakainya gula aren bukan yang sirup. Kalau di luaran sana mungkin ada yang pakai sirup merah gitu," tuturnya.
Mpok Maya berharap, pengunjung wisata Setu Babakan Jagakarsa bisa terus meningkat agar dagangannya laris manis.
Mengingat, katanya penjualan Es Selendang Mayang kini baru pulih pasca pandemi Covid-19.
"Harapan saya ya semoga pembelinya banyak, setiap hari habis terus jualannya," kata dia.
Manis Gurih Khas Betawi
Es Selendang Mayang merupakan makanan tradisional khas Betawi,
Rasanya menyegarkan dengan balutan manis-gurih.
Dinamakan "Selendang" karena sajian penutup ini memiliki lapisan yang terdiri dari beberapa warna, yaitu hijau, putih, dan merah yang menyerupai selendang seorang penari.
Warna-warna tersebut merupakan warna khas masyarakat Betawi.
Sementara "Mayang" sendiri diartikan kenyal dan manis.
Adonan tiga lapis Selendang Mayang terbuat dari tepung beras dan tepung Hunkwe (tepung kacang hijau).
Disajikan dingin dengan es batu, kuah santan, dan sirup gula merah.
Baca juga: VIDEO Es Selendang Mayang, Minuman Legend Khas Betawi
Dalam tradisi Betawi, minuman ini disajikan pada acara-acara khusus, seperti pesta pernikahan dan acara hajatan lainnya.
Namun, saat ini makanan penutup manis ini bisa Anda temukan di beberapa tempat makan, pusat perbelanjaan, dan beberapa destinasi di Jakarta, seperti Setu Babakan.
Es Selendang Mayang terbuat dari tepung sagu, tepung hunkwe (tepung kacang hijau), tepung beras, garam, daun pandan suji, air, dan gula merah.
Kuahnya terdiri dari santan, daun pandan, dan garam.
Agar terlihat estetis, hidangan penutup ini biasanya disajikan dalam gelas atau mangkuk dengan sendok keramik putih dan daun pandan.
Dengan menikmati makanan penutup tradisional yang manis ini, Anda pasti ingin mencicipinya semangkuk lagi. (m26)
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Kolaborasi Entrasol Multigrain Oatmeal dan Hong Tang Sajikan Dessert Sehat Kaya Serat dan Protein |
![]() |
---|
Kolaborasi Olagud dan Kitchenette Luncurkan Menu Fried Chickenette Series Gunakan Ayam Probiotik |
![]() |
---|
Mencicipi Nikmatnya Sauto Khas Tegal, Perpaduan Kuah Manis Asem dan Asin Terasa Segar di Lidah |
![]() |
---|
Berdiri Sejak 1965, Toko Kopi Cap Bemo di Pasar Rawamangun Kini Tampil Lebih Modern |
![]() |
---|
Kolaborasi JAPFA Food dan Silk Bistro Sajikan Ayam Bakar Madu Olagud dan Mie Rawon Tokusen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.