Kesehatan

Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Bandung Melenting, Marc Klok Ajak Warga Vaksin

Angka kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke-33 tahun 2024 sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian. Bandung tertinggi

|
Editor: Rusna Djanur Buana
Istimewa/takeda
Gelandang Persib Marc Klok (tengah) terlibat dalam kegiatan “Langkah Bersama Cegah DBD” di Mall Paskal Kota Bandung, Sabtu (7/9/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Demam Berdarah Dengue masih menjadi ancaman yang bisa berakibat fatal.

Anak sekolah dan orang dewasa yang bekerja adalahkelompok masyarakat yang paling rentan terinfeksi. 

Statistik menunjukkan DBD menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak. 

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke-33 tahun 2024 adalah sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang tahun 2023 yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian.

Kota Bandung mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi pada periode yang sama dengan 46.594 kasus dan 281 kematian. 

Dengan latar belakang tersebut PT Takeda Innovative Medicines berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan pemangku kepentingan setempat, menggelar kegiatan "Langkah Bersama Cegah DBD" di Mall Paskal, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan yang berlangsung pada 6-8 September 2024 tersebut diisi dengan kegiatan edukasi seputar DBD dan upaya pencegahannya.

Baca juga: Tak Pandang Usia dan Gaya Hidup, Setiap Hari Dua Orang Meninggal Karena DBD

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD.  

"DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dapat menjangkit siapa saja.

Bahkan bisa berakibat fatal. Itu alasan mengapa kami sangat bersemangat menyelenggarakan kegiatan ini dari satu kota ke kota lainnya, menyerukan agar kita menjadi lebih proaktif dan bersatu dalam memerangi DBD," kata Andreas dalam keterangannya.

"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang bagi pemerintah, tenaga kesehatan, swasta, serta para pemangku kepentingan lainnya, dalam melawan DBD di Indonesia, melalui pencegahan inovatif.

Kami percaya, melalui sinergi yang kuat antara pihak swasta, pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sekolah, dan masyarakat setempat, kita dapat membuat perubahan.

 Bersama, kita akan mampu menjadikan DBD bukan lagi penyakit yang menakutkan, dan menciptakan Kota Bandung bebas DBD dengan menjaga implementasi 3M Plus serta mempertimbangkan metode perlindungan lain yang inovatif," tuturnya.

Bandung menjadi kota ketiga diselenggarakannya ‘Langkah Bersama Cegah DBD’ setelah Surabaya dan Jakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved