Kesehatan

Tak Pandang Usia dan Gaya Hidup, Setiap Hari Dua Orang Meninggal Karena DBD

Setiap hari tercatat dua orang meninggalkan akibat DBD. Tidak ada jaminan yang pernah terinfeksi kebal terhadap penyakit ini.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Rusna Djanur Buana
Pixabay
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus penyebar penyakit DBD 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA --  Demam Berdarah Dengue atau banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai DBD, masih jadi ancaman masyarakat.

Pasalnya penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dapat mengancam jiwa.

Virus dengue dapat mengakibatkan dua kondisi, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue.

Demam dengue biasanya cenderung menimbulkan gejala ringan, ditandai dengan demam secara tiba-tiba dan berbagai gejala yang tidak spesifik, termasuk sakit kepala bagian depan, nyeri retro-orbital, nyeri tubuh, mual dan muntah, nyeri sendi, lemas, dan ruam.

Sementara Demam Berdarah Dengue biasanya dapat menyebabkan gejala yang berat seperti perdarahan kulit, termasuk yang paling umum terjadi adalah petekie dan purpura, bersama dengan perdarahan gusi, epistaksis, menoragia, dan perdarahan saluran cerna. 

Dr. Nunki Andria Samudra, Sp.A, spesialis dokter anak menyampaikan, “DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa dan mengintai setiap orang.

Seseorang bisa terinfeksi DBD lebih dari sekali, dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah, bahkan bisa berujung pada kematian," ujarnya di talk show “Bye Bye DBD: 3M Plus dan Vaksin DBD Cara Terkini Terhindar dari Demam Berdarah” di Grand Atrium Kota Kasablanka, Minggu (28/7/2024).

Baca juga: Banyak Warga Kena DBD, Pengurus Lingkungan RT 04/04 Cilangkap Depok Gercep Fogging Lingkungan

Apalagi, menurut data Kementerian Kesehatan, setiap hari, dua orang meninggal karena DBD.

"Untuk itu, kita semua perlu lebih waspada, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk biasanya menggigit, yaitu waktu di mana kita paling aktif," imbuhnya.

Menurut dr. Nunki, DBD bukan hanya masalah individu, tetapi masalah komunitas. 

Risiko DBD lebih tinggi di daerah yang padat penduduknya seperti daerah pemukiman perkotaan.

“Orang yang terinfeksi dengue tidak hanya berisiko terhadap kesehatannya sendiri, tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue," jelasnya.

Ketika nyamuk menggigit seseorang yang memiliki virus dengue dalam darahnya, nyamuk tersebut akan terinfeksi dan kemudian dapat menularkan virus kepada orang sehat melalui gigitannya.

Perlu diingat bahwa dengue tidak dapat menyebar langsung dari satu orang ke orang lainnya, nyamuk diperlukan untuk transmisi virus dengue.

"Jadi, bagi Bapak dan Ibu yang memiliki buah hati, lalu Bapak-Ibu digigit oleh nyamuk pembawa virus dengue, perlu berhati-hati karena dapat menularkan kepada anak-anak kita," katanya.

Baca juga: Banyak Terjadi Miskonsepsi, Sudah Pernah Terjangkit DBD Bukan Berarti Tak Kena Lagi

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved