Terorisme

Kesaksian Ketua RT: Berhari-hari Polisi Intai Tempat Tinggal Terduga Teroris di Bekasi

Ismail mengatakan sebelum penangkapan dilakukan pada Selasa (3/9/2024), dirinya justru sudah mengetahui informasi tersebut terlebih dahulu

|
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rendy Rutama Putra
Ketua RT, Ismail saat ditemui awak media di Perumahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, (Selasa 3/9/2024). 

Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI TIMUR - Sejumlah fakta terbaru datang dari kasus penangkapan terduga teroris berjenis kelamin laki-laki berinisial FNA (25) yang bertempat tinggal di Perumahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Ketua RT tempat tinggal FNA, Ismail mengatakan sebelum penangkapan dilakukan pada Selasa (3/9/2024), dirinya justru sudah mengetahui informasi tersebut terlebih dahulu. 

Namun informan dalam hal ini pihak Kepolisian menyuruh Ismail untuk tidak memberitahukan informasi tersebut kepada khalayak luas atau orang lain.

“Memang intel itu beberapa hari lalu, udah minta nomer saya, saya disuruh keep (menjaga informasi) jangan ngomong dulu sampai pad ahari ini udah dilakukan penjemputan, informasi itu udah saya dapat sejak bulan Juli sih, dua bulan yang lalu,” kata Ismail, Selasa (3/9/2024).

Namun Ismail menjelaskan hanya berkoodrinasi dengan pihak RW untuk menjaga kondusifitas lingkungan keamanan warga.

Baca juga: Densus 88 Dalami Dugaan Keterlibatan Terduga Teroris yang Ditangkap di Gorontalo dengan HTI

Alhasil pemantauan secara preventif dilakukan Ismail dengan jajaran pengurus lingkungan untuk menyampaikan kepada warga berhati-hati.

“Saya berkordinasi dengan RW jadi minta tindak lanjut untuk keamanan, kami untuk preventif menyampaikan ke warga benar berhati-hati dengan anak-anak kami,” jelasnya.

Setelah kejadian penangkapan berlangsung, Ismail mengungkapkan lega karena indikasi jaringan teroris terkhusus di wilayahnya dapat terbongkar.

“Kalau kaget itu ada, tapi saya juga lega karena terbongkar kan indikasi jaringan teroris itu,” pungkasnya.

Informasi lainnya tidak hanya sayang dari Ismail, seorang warga yang merupakan saksi penangkapan FNA di sebuah bengkel sepeda motor jalan Pahlawan, kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (2/9/2024) buka suara.

Saksi penangkapan, Pendi (50) mengatakan kejadian itu berlangsung sekira pukul 08.00 WIB saat FNA dan ayah baru membuka ruko bengkel.

Saat itu Pendi sempat bingung usai melihat lebih kurang belasan aparat diduga berasal dari Densus 88 Anti Teror mengenakan seragam preman berdiri di depan ruko bengkel FNA.


“Saya nanya doang pagi-pagi rame-rame apaan ni, banyak aparat, kami tidak tahu ada apanya juga, belum tahu informasinya,” kata Pendi, Selasa (3/9/2024).

Pendi menjelaskan sesampainya aparat datang ke lokasi bengkel, FNA dan ayahnya kemudian diajak berkomunikasi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved