Terorisme

Tak Ada Ledakan Bom, Densus 88 Tangkap Enam Terduga Teroris di Empat Wilayah Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir aksi terorisme di Indonesia sudah sangat jarang, namun Densus 88 tak berhenti menangkapi teroris.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
WartaKota/Ramadhan LQ
TANGKAP TERORIS - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Densus 88 kembali menangkap empat teroris, meski keadaan Indonesia relatif kondusif dari serangan teror. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus enam terduga teroris di empat wilayah berbeda di Indonesia.

Teroris adalah individu atau kelompok yang melakukan tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang bertujuan untuk menciptakan rasa takut dan ketidakamanan pada masyarakat luas, biasanya untuk mencapai tujuan politik, ideologis, atau agama. 

Tindakan teroris seringkali melibatkan serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan objek vital. 

Baca juga: Densus 88 Bedah Buku Perjalanan Kelompok Teroris Jemaah Islamiyah Hingga Dibubarkan

Adapun penangkapan dilakukan mulai dari Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, penangkapan ini dilakukan sejak 17 Juli hingga 5 Agustus 2025.

"Densus 88 Antiteror melaksanakan penegakan hukum terhadap enam tersangka kelompok teror," ujar Trunoyudo dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).

Jenderal bintang satu itu merinci, dua tersangka di Aceh berinisial ZA alias SA (47) dan MZ alias KS (40).

Baca juga: Teroris Bogor Dibekuk Densus 88, Miliki Posisi Strategis di Organisasi, Barbuk di Tubuh Disita

Keduanya ditangkap pada Selasa (5/8/2025) dan diduga merupakan aparatur sipil negara (ASN) di wilayah Aceh.

Selain melakukan penangkapan, Densus 88 juga melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat aktivitas ataupun penyimpanan barang-barang yang berkaitan dengan tindak pidana terorisme.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, MZ merupakan ASN di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh. Ia ditangkap saat berada di salah satu warung kopi di Banda Aceh.

Sementara itu, ZA diketahui bertugas di Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh. Ia diamankan tim Densus 88 di sebuah showroom mobil di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.

Keduanya aktif dalam kelompok teror di wilayah tersebut, dengan M menjabat sebagai kepala keuangan organisasi teror.

Di Kalimantan Timur, terduga pelaku berinisial UB yang menjabat sebagai ketua organisasi teror. Sedangkan di Sulawesi Tengah, LA berperan sebagai pembina internal kelompok teror.

Dua tersangka lainnya berasal dari Jawa Barat, yaitu YI yang menjabat sebagai kepala bidang dalam struktur kelompok teror di Bogor dan MI sebagai anggota aktif kelompok teror di Depok.

Trunoyudo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap aktivitas kelompok terorisme

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved