Cacar Monyet

Virus Cacar Monyet Penularannya hingga 21 Hari, Ditandai dengan Munculnya Lenting di Kulit

Jangan anggap remeh penyakit cacar monyet atau monkey pox, apalagi ada gejala seperti lentingan di kulit wajib diwaspadai

|
istimewa
Waspadai virus cacar monyet yang kini ada di Indonesia, masa terpapar dari 1-21 hari 

"Lalu pada anus (pada yang riwayat kontak seksual anal) akurasi 50-70 persen , dan pada tenggorokan sekitar 30 persen ," jelas Ngabila.

Baca juga: Meski Kasus Cacar Monyet Meningkat, Pemerintah Belum Jual Bebas Vaksin Mpox, Dikhususkan Bagi LGBT

Sehingga menurutnya, pada kasus positif Mpox, lenting akan sembuh dalam wakru 2-4 minggu.

Adapun seseorang dinyatakan sembuh apabila luka lenting dan ruam di tubuh sudah mengering dan mengelupas.

"Tapi sembuh jika sudah tumbuh lapisan kulit baru yang utuh (intak)," pungkasnya.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama soal operasi mata katarak, Sabtu (23/3/2024).
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama soal operasi mata katarak, Sabtu (23/3/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir)

Pada kasus ini, Ngabila menyebut jika seseorang perlu diberikan antivirus sesuai indikasi dan dosis dari dokter kulit penyakit dalam untuk mencegah timbulnya kembali virus tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Monkey pox tengah dikhawatirkan oleh Dinas Kesehatan DKI menyerang warga karena sejumlah negara banyak yang sudah terpapar.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengatakan, ada dua gejala khas pada penyakit Mpox yaitu keluarnya lenting isi air di kulit bagian wajah, badan, kemaluan dan anus.

Baca juga: Cacar Monyet di Jakarta Barat Naik Jadi 10, Kemungkinan karena Hubungan Sesama Jenis

Meski hanya ada satu butir yang terlihat, kata Ngabila, harus tetap diwaspadai agar tidak menular ke orang lain.

"Juga ada pembesara kelenjar getah bening di selangkangan, leher dan dagu," katanya, Kamis (29/8/2024).

Menurut Ngabila, pembesaran kelenjar getah bening pada gejala Mpox berbeda dengan cacar air atau varicella. 

Kendati demikian, Ngabila meminta warga jangan panik dan segera berobat ke dokter demi mendapatan obat.

"Tetap waspada. Cegah sakit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan 3M memakai masker mencuci tangan menjaga jarak dan vaksinasi pada kelompok berisiko," terangnya.

Ngabila mengaku, vaksinasi massal atau untuk masyarakat umum belum disediakan oleh pemerintah pusat. 

Ia meminta agar warga mencegah dengan deteksi dini, jika ada keluhan segera ke puskesmas maupun ke rumah sakit untuk di PCR di tenggorokan, lenting, dan anus.

"Diobati segera dengan antivirus yang tersedia serta diisolasi. Gejala lainnya seperti infeksi virus pd umumnya demam diatas 38 derajat, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, lemah letih lesu, nafsu makan menurun," imbuhnya. (m40)
 

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved